KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapsat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami Ilmu Alamiah Dasar
Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
SURABAYA, 23 September
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Teori Evolusi .................................................................................................................3
B. Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan
Barat............................................................3
C. Teori Evolusi Menurut
Islam.........................................................................................5
D. Rekayasa
Reproduksi.....................................................................................................7
E. Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan
Barat...............................................7
F. Rekayasa Reproduksi Menurut
Islam.............................................................................9
BAB
III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula
pertama di bumi sehingga para ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang
berbeda-beda baik dari segi Al Qur’an maupun dari segi ilmu barat salah satunya
adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi
spesies lain. Pengikut Darwin-isme menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan
bahwa manusia adalah keturunan kera.
Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu
karena sasarannya adalah rekayasa reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para
pakar ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri sehingga membuat kita
bingung dari mana asal manusia yang sebenarnya. Manusia diciptakan lebih
sempurna dari mahluk yang lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul kita,
agar kita menyadari dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan kebumi yang
seluas ini. Tentunya dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan
lebih menjalankan semua tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya
kepada-Nya lah kita akan kembali. Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi
barat tidak sama dengan teori Al-Qur’an, padahal sukses tidaknya penelitian
tersebut ditentukan oleh akal dan wahyu sehingga apabila keduanya dipadukan
akan mencapai sebuah kebenaran.
Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi
menganggap bahwa penelitian tersebut hanya semata mata asal mula kehidupan
sehingga menghambat kepada pemikir-pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat
tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang mampu memberikan jawaban atas
pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia berkembang. Untuk
lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas tentang teori evolusi dan juga rekayasa
reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
Teori Evolusi itu?
2. Bagaimana
Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam?
3. Apakah
Rekayasa Reproduksi itu?
4. Bagaimana
Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Tentang Teori Evolusi.
2. Untuk Mengatahui Teori Evolusi Menurut Ilmu
Pengetahuan Barat dan Islam.
3. Untuk Mengetahui Tentang Rekayasa Reproduksi.
4. Untuk Mengatahui Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu
Pengetahuan Barat dan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. TEORI EVOLUSI
Evolusi
adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan
waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif adalah
Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan
Evolusi Regresif (retrogresif) adalah Evolusi yang menuju pada
kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.
B.
Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Teori evolusi telah
memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah.
Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk dari proses evolusi,
akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. [1][1] Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide
(gagasan) dan fakta. Berikut teori dari para ilmuan mengenai Evolusi makhluk
hidup :
a) Lamarck
Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku
berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck
mengungkapkan :
1. Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang
diwariskan
2. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak
digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang
pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan
(dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan
berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher
panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun
sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan
lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
b) Alfred Wallace
Memiliki pendapat yang sama dengan Charles Darwin,
bahwa spesies yang ada sekarang, berasal dari spesies masa silam yang mampu
bertahan hidup.
c) Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi
karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah
pada terbentuknya spesies baru.
d)
Wasmann
Menyatakan bahwa evolusi merupakan
masalah genetika. Evolusi adalah gejala seleksi alam.
e) De Vries
Menyatakan bahwa evolusi disebabkan
oleh adanya mutasi gen.
f)
Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari
yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme
dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
g)
Charles Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak
ada mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus berkompetisi
untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada
burung burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal–usul
kehidupan dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia
menyatakan bahwa species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan
menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini
sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam
buku The Origin Of Species, By Means Of
Natural Selection . Garis besar dari buku darwin ini meliputi :
1. Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil
keturunan dari mahluk hidup yang mengalami modifikasi;
2.
Menyajikan sejumlah fakta yang dianggap oleh darwin hanya dapat dijelaskan
dengan teori evolusi, dan tidak cukup
dengan teori penciptaan khusus [kimball, 1992:h. 760].[2][2]
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari
mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri
fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama
dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan
bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari fosil fosil pendukung
argumentasinya.[3][3]
Pada hakikatnya semua temuan dan
penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan
proses evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia,
ternyata milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4][4]
C.
Teori Evolusi Menurut Islam
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan manusia
dengan empat cara yaitu :
a.
Nabi Adam AS telah diciptakan dari
tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b.
Siti Hawa telah diciptakan dari
tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c.
Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah
(Q.S Maryam 19:34)
d.
Manusia biasa diciptakan melalui
proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S
Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya dengan
konsep kejadian mahluk selain manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna
dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa dan berbeda. Pencipatan
manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu yang bukan berasal dari
manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan islam adalah mahluk
yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia di ciptakan Allah dalam
bentuk yang paling baik.
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....” (Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting (Naluri) dan
melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu yang tidak
dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah Tuhan yang
tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan mahluk Allah yang
lain.
“Dan
sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan
di lautan,Kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
mahluk yang Kami ciptakan”. (Q.S.
Al-Isra’ 17:70)[5][5]
Proses penciptaan manusia menurut islam secara
jelas di terangkan dalam al-Qur’an . Al Qur’an secara gamblang menerangkan
bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut Alquran
diciptakan dari tanah, kadang-kadang dengan istilah turab (tanah gemuk atau
soil), atau thin (lempung) atau sari
pati lempung (min sulatin min thin).
Firman Allah dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang
membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati
air yang hina (air mani).” (Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)
Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah
SWT berfirman :
“Dan Dia
menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian
darah) dan hubungan pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.”
(Q.S. surah Al Furqan (25): 54 )
Dalam hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
“Kamu semua adalah
dari anak-anak Adam dan Adam dari tanah.”
Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu
dari anak-anak Adam dan Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud)
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua
suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu Nabi
Adam.Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan islam
perlu dikaji ulang, jika tidak maka
teori tersebut dikatakan sebagai teori yang mengada-ada.[6][6]
D.
Rekayasa Reproduksi
Rekayasa
reproduksi merupakan usaha manusia mengembang biakkan mahluk hidup baru dengan
cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung
secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa
genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun
juga bisa.
E.
Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Rekayasa
reproduksi antara lain :
a.
Kloning
Kloning dari
bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan
suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan
kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara
nonseksual.[7][7]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh,
yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian
Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor
domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.
b.
Kultur jaringan
Kultur
jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi
dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in
vitro.[8][8] In
vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur
jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk
tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Salah satu contoh yang pernah
dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang
dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian
kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang
lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer,
Hildebrandt, dan Riker.
c.
Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik
rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi
buatan [3], hanya saja proses
pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di
dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita
sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk
mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera
mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
d.
Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik pencarian
bibit unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas yang memiliki
sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan
kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi
merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat
dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah
dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
e.
Inseminasi
Buatan
Inseminasi buatan atau sering
disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari
induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini
mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang
dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu
tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu
rendah (-80° sampai -20°).
F.
Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan
penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam
rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan
tetapi di dalam pandangan Al-Quran, pertimbangan moral dalam penelitian
sangatlah penting.[9][9]
Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan
bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi
untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis
tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya .
sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)[10][10]
Tekhnik rekayasa
reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning
yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara
alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar Kami jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat
menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian Kloning pada
manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis.
Dengan kata lain perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana yang
dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan adalah boleh , sedangkan jika kloning
terhadap duplikasi individu manusia itulah yang dilarang.[11][11] Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam
dunia Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua
tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak
menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap
membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam
mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi
mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai
syariat tanpa mengorbankan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia
Barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam.
Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu,
metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat, dalam kasusnya, terbukti banyak
membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik
yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk
menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. Syariah
Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan
berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan
Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang lingkup
pembahasan Islam juga tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori evolusi
yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah satu
contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia oleh
Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan kontroversi,
khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat bertentangan dengan
ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang dianggap
Darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima
di kalangan umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia ini
adalah Nabi Adam as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh
seluruh umat Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak
menentang teori Darwin.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun
sangat mengarapkan respon dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen
dan saran konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri,
dan umumnya para pembaca lainnya. Amin Ya
Robbal A’lamiin.
DAFTAR PUSTAKA
2. Tasmuji. Cholil. Sutikno dan Vidiaga. 2012. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar dan
Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press.
4. Trianto. 2007. Wawasan
Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat. Jakarta:Prestasi Pustaka
Publisher.
5.
Yunus,
Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam.
Depok: Prestasi.
6.
Musthafa,
Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI
antara Harapan, antangan dan Pertentangan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
7.
Santoso, Begot. 2006. Biologi. Jakarta:Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar