Kamis, 05 Desember 2019

Teori Evolusi Dan Rekayasa Reproduksi Dalam Perspektif Barat Dan Islam

Teori Evolusi Dan Rekayasa Reproduksi Dalam Perspektif Barat Dan Islam
Teori Evolusi Dan Rekayasa Reproduksi Dalam Perspektif Barat Dan Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula pertama di bumi sehingga para ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang berbeda-beda baik dari segi Al Qur’an maupun dari segi ilmu barat salah satunya adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain. Pengikut Darwin-isme menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu karena sasarannya adalah rekayasa reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para pakar ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri sehingga membuat kita bingung dari mana asal manusia yang sebenarnya. Manusia diciptakan lebih sempurna dari mahluk yang lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul kita, agar kita menyadari dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan kebumi yang seluas ini. Tentunya dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan lebih menjalankan semua tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya kepada-Nya lah kita akan kembali. Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi barat tidak sama dengan teori Al-Qur’an, padahal sukses tidaknya penelitian tersebut ditentukan oleh akal dan wahyu sehingga apabila keduanya dipadukan akan mencapai sebuah kebenaran.
Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi menganggap bahwa penelitian tersebut hanya semata mata asal mula kehidupan sehingga menghambat kepada pemikir-pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia berkembang. Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas tentang teori evolusi dan juga rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat dan islam.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Teori Evolusi?
2.      Bagaimana Teori Evolusi dalam Perspektif Barat?
3.      Bagaimana Teori Evolusi dalam Perspektif Islam?
4.      Apa Pengertian Rekayasa Reproduksi?
5.      Bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Barat?
6.      Bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Islam?

C.   Batasan Masalah
Makalah ini hanya terbatas pada pengertian Teori Evolusi, Bagaimana Teori
Evolusi dalam Perspektif Barat dan Islam. Dan pengertian Rekayasa Reproduksi dan Bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Barat dan Islam.

D.  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian Teori Evolusi.
2.      Untuk mengetahui bagaimana Teori Evolusi dalam Perspektif Barat.
3.      Untuk mengetahui bagaimana Teori Evolusi dalam Perspektif Islam.
4.      Untuk mengetahui pengertian Rekayasa Reproduksi
5.      Untuk mengetahui bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Barat.
6.      Untuk mengetahui bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Islam.



BAB II
PEMBAHASAN

                   I.            Pengertian Teori Evolusi
Evolusi adalah  suatu proses perubahan  makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif  adalah  Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif)adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.[1]
Evolusi adalah kata umum yang menunjukkan suatu perubahan atau pertumbuhan secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang cukup lama. Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh alam maupun rekayasa manusia.[2]
Evolusi adalah proses perubahan kumulatif sifat-sifat populasi yang terjadi dari generasi ke generasi dengan sangat lambat dan dalam waktu yang lama. [3] 

                II.            Teori Evolusi menurut perspektif barat sekuler
Teori evolusi menjawab pertanyaan mengapa terjadi evolusi?
1.      Teori lamarck (1744 – 1829)
Menurut lanmarck evolusi terjadi karena adaptasi, sedangkn adaptasi timbul karena diinginkan, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan.
2.      Teori darwin – Wiesmann
Pada zaman Darwin belum diketahui kromosom dan gen sebagai asal dari sifat keturunan. Wiesmaan melengkapi teori Darwin dengan pernyataan sebgai berikut :
a.       Evolusi merupakan masalah genetika yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskan gen-gen melalui sel-sel kelamin.
b.      Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam.
3.      Teori De Vries
De Vries, seorang botanikus Belanda, mengungkapkan teorinya bahwa perubahan evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perubahan seempurna, yang tumbuh dalam gen dan mengakibatkan adanya perubahan sifat dan keturunannya.
4.       Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
5.      Charles Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa tidak ada mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus berkompetisi untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi paruh pada burung burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa asal–usul kehidupan dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan. Ia menyatakan bahwa species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses ini sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya dalam buku The Origin Of Species, By Means Of Natural Selection . Garis besar dari buku darwin ini meliputi :
1.      Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil keturunan dari mahluk hidup yang mengalami modifikasi.
2.       Menyajikan sejumlah fakta yang dianggap oleh darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan tidak  cukup dengan teori penciptaan khusus [kimball, 1992:h. 760].
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari fosil fosil pendukung argumentasinya.
Pada hakikatnya semua temuan dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4] 

             III.            Teori Evolusi Menurut Islam
Darwin dalam bukunya On The Origin of Species yang terbit di Inggris tahun 1959 M, berusaha mengetengahkan sebuah teori mengenai asal-usul species melalui seleksi alam. Darwin berusaha menemukan mekanisme, bhawa satu species dapat berubah menjadi species lain. Pengikut Darwin yang paling ekstrim menjadi Darwinisme itu, menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Atas Darwinisme tersebut, P.P. Grasse dalam bukunya L’homme Accusation (manusia sebagai tertuduh) berusaha mencari bukti kebenaran Darwinisme dan pengikut-pengikutnya, melalui penelitian secara teliti dan mengumpulakn pemdapat para tentang perbedaan antara monyet dan kera perbedaan antara kera dan siamang, perbedaan siamang dan gorila, dan perbedaan gorila dengan manusia, baik secara fisiologi anatomis, maupun biologis. Akhirnya, P.P. Grasse menyimpulkan bahwa manusia dan kera berbeda. Dengan kata lain, pendapat Darwin, bahwa manusia merupakan keturunan kera itu tidak terbukti.
Akhirnya Al-Qur’anlah yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan, “dari manusia berasal?” “Bagaimana manusia diciptakan?” “Bagaimana ia berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani, yang membedakannya dengan makhluk lain?”
Sejak 14 abad yang lalu, Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia bukanlah keturunan kera. Manusia pertama (Adam) diciptakan dari tanah. Manusia terdiri atas materi dan roh, diciptakan dari tanah kemudia menjadi lumpur hitam yang diberi petunjuk lalu menjadi tanah kering seperti tembikar dan disempurnakan bentuknya. Allah meniupkan roh (ciptaan-Nya), maka terjadilah Adam. Firman Allah SWT. yang artinya :
“Dan ( ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat “ sesungguhnya Aku menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.  Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya. Dan telah Ku-tiupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.
(Q.S. Al-Hijr : 28 dan 29)
Dengan pencitpaan seperti itu, manusia dibedakan dari seluruh makhluk lainnya. Manusia  memiliki kesamaan dengan hewan dalam sebagian besar karakteristik, dorongan emosi untuk mempertahankan diri, serta kemampuan untuk memahami dan belajar. Namun, ia berbeda dengan hewan dari karakteristik rohmya yang membuatnya cenderung mencari Allah dan menyembahnya.
Asal mula tubuh manusia adalah dari tanah. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT, yang artinya :
“Dan Allah menumbuhkan kamu sebagai suatu tumbuhan dari tanah, dan kemudian di akan mengembalikan kamu kepadanya, Dia akan mengeluarkan kamu lagi sebagai suatu kelahiran baru.”
(Q.S. Nuh : 17-18)
Didalam ayat di atas, disebutkan bahwa manusia berasal dari tanah, dan akan dikembalikan lagi ke tanah.
Manusia tersusun dari dua undur, yakni tubuh kasar dan roh halus. Dengan tubuhnya, manusia dapat bergerak dan merasakan segala sesuatu. menurut Dr. M. Utsman Najati, kata roh dalam Al-Qur’an mempunyai berbagai arti. Arti roh yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an yang menguraikan penciptaan Adam a.s, adalah roh ciptaan Allah yang membuat manusia siap untuk mempunyai sifat yang luhur dan mengikuti kebenaran. Ia adalah unsur tinggi yang di dalamnya terkandung kesiapan untuk merelasikan hal-hal yang paling luhur dan sifat-sifat yang paling suci, hal ini membuat manusia siap untuk merencanakan garis-garis yang harus diikutinya dan menyempurnakan kemanusiannya dengan bersumber pada nilai hakiki. Dengan demikian, terjawablah pertanyaan tentang bagaimana manusia berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani yang membedakannya dengan makhluk lain.
                        Aspek-Aspek Manusia
Manusia terdiri atas dua aspek : tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mauat. Adapun jiwa tanpa tubuh (juga bukan manusia, melainkan malaikat, setan, atai jin).
Tubuh atau jasmani bersifat materi, dapat dilihat, diraba, dan dirasasehingga wujudnya nyata atau konkrit. Namun, tubuh dinilai lebih rendah dari pada jiwa justru karena sifat materinya itu, karena bila seseorang telah mati, tubuhnya membusuk, hancur dan akhirnya lenyap (tidak abadi), sedangkan, jiwa atau rohani sifatnya abadi. Begitu jiwa meninggalkan, tubuh ia akan kembali ke asalnya, yaitu Allah SWT. yang tidak pernah mengalami kehancuran.
Secara umum, tubuh manusia dibagi atas tiga bagian : kepala, badan, dan anggota badan. Pada kepala terdapat telinga, mata, hidung, mulut serta otak yang dapat digunakan oleh manusia untuk berpikir. Badan manusia yang berongga di dalamnya terdapat jantung, paru-paru, hati, limpa, isi perut, ginjal yang merupakan semacam “pabrik” tempat mengolah kebutuhan tubuh. Adapun anggota badan terdiri atas tangan untuk memegang sesuatu yang diperlukan dan kaki yang berfungsi untuk membawa badan dan kepala.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi memungkinkan manusia mengetahui berbagai hal mengenai tubuhnya, seperti sistem syaraf, sela darah merah dan sel darah putih, serta sel-sel lain yang jumlahnya jutaan. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak secara otomatis berhasil membuka tabir jiwa manusia.
Jiwa yang tidak tampak oleh mata karena sifatnya yang abstrak, telah lama diketahui juga oleh manusia. Peristiwa orang mimpi yang tubuhnya tergeletak di tempat tidur, tetapi perasaannya ke mana-mana, menunjukkan bahwa jiwanyalah yang bepergian.
Demikian juga pada manusia yang mati karena kehilangan jiwa. Ia tidak dapat berjalan, bercakap-cakap, makan, minum, dan sebagainya. Hal-hal yang menyangkut kejiwaan inilah yang akan banyak dibicarakan pada bagian ini. Masalah cinta kasih, penderitaan, kindahan, tanggung jawab, dan sebagainya, banyak bersangkutan dengan masalah jiwa manusia.

             IV.            Pengertian Rekayasa reproduksi
Rekayasa reproduksi merupakan usaha manusia mengembangbiakkan mahluk hidup baru dengan cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan  pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun juga bisa.[5]
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara merekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami. [6] 

                V.            Rekayasa Reproduksi menurut perspektif barat sekuler
A.    Perkembangan aseksual.
Perkembangan aseksual adalah pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui hubungan antara dua sel kelamin. Yang termasuk perkembangbiakan aseksual antara lain:
1.      Pembelahan kembar
Sel membelah menjadi dua sel anak, yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. Terdapat pada hampir semua tumbuhan tingkat rendah dan hewan bersel satu. Misalnya, pada amoeba dan bakteri.
2.      Kuncup
Cara ini terdapat baik pada tumbuhan maupun hewan. Inti membelah menjadi belahan yang sama, tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama besar. Bagian yang kecil disebut kuncup, misal binatang bunga kerang.
3.      Pembentukan Spora
Spora adalah sel kecil sekali dan diliputi dinding selulosa yang keras. Spora dibentuk dari inti makhluk hidup bersel satu. Inti ini akan membelah menjadi banyak inti. Tiap ini yang memiliki sedikit sitoplasma dan dikelilingi dinding membentuk spora. Dengan menembus dinding sel dari induknya, spora dapat berkembang menjadi sel baru. Proses ini disebut sporulasi. Misalnya, pada jamur roti.
4.      Perkembangan vegetatif
Perkembangan vegetatif ialah perkembangan melalui salah satu orgai dari tubuh makhluk hidup yang berfungsi untuk reproduksi. Organ itu antara lain : akar, batang, daun serta umbi. Contoh : dengan stek batang, stek daun, cangkok.
B.     Perkembangbiakan seksual
Perkembangbiakan generatif (seksual) adalah perkembangbiakan yang
melibatkan sel-sel kelamin.[7]
Cara ini berlaku baik pada tumbuhan maupun hewan, yang terjadi bila dua sel kelamin bersatu. Demikian pula sitoplasmanya. Dengan cara seksual, dapat dihasilkan banyak variasi dari sifat pada individu baru.
Contoh :
Dengan cara vegetatif tumbuhan dengan sifata AaBb keturunannya dapat AABB, AaBB, Aabb, aabb dan seterusnya. Inilah salah satu sebab terjadinya variabilitas makhluk hidup atas dasar sifat keturunannya. Dua kelamin yang menjadi satu dikenal sebagai proses pembuahan. Sel-sel ini disebut gamet dan hasil pe;eburan gamet disebut zygot.
1.      Konjugasi
Apabila dua sel khusus yang mempunyai bentuk yang sama disebut isogamet. Proses peleburan dua isogamet disebut konjygasi.
Contoh :
Pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
2.      Fertilisasi
Dua sel khusus yang mempuunyai bentuk yang tidak sama disebut heterogamet, proses peleburan dua heterogamet disebut fertilisasi, dan terbentukalah zygot. Terdapat tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Zygot kemudia membelah seperti induk bersel satu. Semua sel berdekatan satu dengan yang lainnya dan merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan individu. Setiap fase perkembnagan mengikuti pola tertentu sampai menjadi organisme dewasa.
C.     Sejarah kehidupan Bumi, keanekaragama makhluk hidup, distribusi kehidupan di Bumi, dan Asal-Usul manusia.
Dari hasil penelitian terhadap umur batuan yang mengandung fosil atau sisa kehidupan masa lalu, diperoleh kenyataan bahwa pada batuan yang lebih tua terdapat fosil dari makhluk hidup yang lebih sederhana dari pada fosil makhluk hidup yang lebih sempurna. Hal ini menunjukkan bawa perubahan yang perlahan-lahan dan terus-menerus disebut evousi.
1.      Sejarah kehidupan di bumi
Sejarah kehidupan dibumi dapat disusun berdasarkan temuan berbagai fosil yaitu :
·         Zaman Azoikum, zaman sebelum adanya kehidupan kira-kira lebih dari 5 ribu tahun lalu.
·         Zaman Archeozoikum atau zaman purba, bumi dalam keadaan cukup dingin, ada benua, samudera, sungai dan gunung. Kira-kira sampai 3,5 ribu juta tahun yang lalu.
·         Zaman Proterozoikum, zaman hidupnya berbagai binatang bersel satu. Kira-kira seribu juta tahun yang lalu.
·         Zaman paleozoikum, disebut juga zaman sekunder. Kira-kira 230 – 135 juta tahun yang lalu.
·         Zaman Nesozoikum atau zaman baru, kira – kira 70 juta sampai 10 juta tahun yang lalu. Zaman ini di bgai menjadi zaman terakhir, 70 sampai 10 juta tahun yang lalu dan zaman kuarter 6 juta tahun yang lalu.
·         Zaman kuarter terbagi atas zaman plaitoses (deluvium), hidup zaman manusia purba, dan zaman holocen (lluvium) makhluk hidup sekarang ini.
D.    Keanekaragaman makhluk hidup.
Dibumi ini terdapat kira-kira satu setengah juta spesies organisme hidup. Bagaimana kita dapat mengetahui dan mengenal tiap-tiap species itu? Dalam hal ini kita harus membuat klasifikasinya untuk memberi nama setiap species, baik hewan maupun tumbuhan dengan dua kata. Kata pertaman sebagai genus, cara penulisannya huruf pertama dengan huruf besar, dan kata kedua sebagai petunjuk spesies, cara penulisannya huruf pertama huruf kecil, atau disebut ephiteton specificum. Misalnya, Imperata cylindrica (alang-alang).
Species adalah kumpulan tumbuhan atau hewan yang mempunya banyak persamaan dan dapat mengadakan perkembangbiakan satu sama lain. Spesies yang mempunyai banyak persamaan disebut familia. Kemudian dibagi dalam phylum (untuk hewan) dan divisio (untuk tumbuhan), kelas, ordo, familia, genus, species, dan ras (varietas untuk tumbuhan).
E.     Distribusi kehidupan di bumi
Kehadiran setiap organisme pada suatu habitat (tempat hidup) ditentukan oleh keadaan lingkungan setempat, termasul liingkungan biotik dan abiotik.
v  Distribusi tumbuhan
Distribusi tumbuhan dapat dilakukan dengan cara :
§  Alami, misalnya perubahan geologis, iklim, hewan dan sebagainya.
§  Sehingga dilakukan oleh manusia.
Pada saat ini terdapat lebih kurang 334.000 jenis tumbuhan berbunga, 9.000 jenis paku-pakuan dan 700 jenis tumbuh-tumbuhan berbiji terbuka. kebanyakan dari jenis ini terdapat di daerah tropis dan subtropis.Semakin tinggi permukaan tanah (altitude) semakin sedikit jenis tumbuh-tumbuhan kecuali di gurun (Arizona)mempunyai lebih kurang 3.400 jenis. jumlah ini cukup tinggi bila di banding dengan lusa yang relatif kecil.
v  Distribusi hewan
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi variabilitas dan distribusi terhadap mahluk hidup, maka dunia ini dibagi menjadi enam daerah, yaitu :
§  Daerah Palaearctic (Eropa dan Asia Utara)
§  Daerah Ethiopian (Afrika dan Semenanjung Arab)
§  Daerah Oriental (Asia Selatan dan Indonesia)
§  Daerah Australia (Australia dan sekitarnya)
§  Daerah Nearctic (Amerika Utara dan Greenland)
§  Daerah Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah)
§   
F.      Asal-usul Manusia
Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai derajat paling tinggi dan berakal budi. Namun demikian, manusia mempunyai ciri-ciri yang sama dengan hewan, misalnya adanya rambut, menyusui anaknya, mempunyai kelenjar keringat, dan sebagainya.
            Untuk mengetahui asal-usul manusia, kita harus mempelajari fosil-fosil yang terdapat dibumi.
Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan buku The Descent of Man tentang asal-usul manusia. Pada masa darwin, fosil masih belum merupakan bahan penelitian yang meyakinkan. Darwin mencari hubungan kekerabatan antara manusia dengan primata (ordo dari klasifikasi manusia). Kaki manusia yang lebih panjang daripada lengannya merupakan suatu hal yang membedakan manusia dengan primata lainnya. Kaki manusia yang mempunyai lekukan besar dengan ibu jari yang sebidang letaknya dengan  jari-jari lainnya sangat berbeda dengan kaki kera. Kaki manusia dapat digunakan untuk berjalan atau berlari, tetapi tidak dapat digunakan untuk berpegangan pada dahan-dahan pohon. Kepala manusia terletak pada tulang belakang sehingga memungkinkan manusia dapat melihat lurus kedepan jika berdiri tegak. Ciri-ciri manusia lainnya adalah muka yang tegak lurus, rahang yang tidak begitu menonjol, hidung yang jelas dan bibir yang mempunyai selaput lendir dan bagian luar.
Otak manusia relarif besar. Manusia sekarang mempunyai volume otak 1200-1500 cc, sedangkan simpanse hanya 350-450 cc. Tidak ada hubungan mutlak antara besarnya volume otak dengan kecerdasan. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa gorila dan simpanse mempunyai hubungan kekerabatan yang erat dengan manusia. Hanya terdapar sedikit perbedaan dalam sususnan haemoglobin antara kedua jenis primata tersebut dengan manusia.[8]
G.     Kloning
Kloning dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara nonseksual.[7]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.
H.     Kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[8]  In vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
I.        Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
J.       Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan  2 varietas yang memiliki sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
K.    Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau sering disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°).

             VI.            Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan Al-Quran, pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting.
Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S. Al Jatsiyah 45:13)
Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan  mutlak terhadap penelitian Kloning pada manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana yang dilarang. Kloning dalam tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan  adalah boleh , sedangkan jika kloning terhadap duplikasi individu manusia itulah yang dilarang. Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.



BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia Barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. Syariah Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang lingkup pembahasan Islam juga tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori evolusi yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang dianggap Darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima di kalangan umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia ini adalah Nabi Adam as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh seluruh umat Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak menentang teori Darwin.

2.      Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengarapkan respon dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca lainnya. Amin Ya Robbal A’lamiin.


DAFTAR PUSTAKA
Drs. Rosman Yunus, M.A.Ed , Ir. Bambang Haryanto, M.Si , Choirul Abadi, S.H.I . 2006 . Teori Darwin dalam Pandangan Sains & Islam . Jakarta : Prestasi

Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si , Drs. Saktiyono, M.Si , Drs. Lutfi . 2007 . IPA TERPADU SMP dan MTs . Jakarta : Erlangga

George H. Fried, Ph.D , George J. Hademenos, Ph.D . 2005 . Schaum’s Outline BIOLOGI . Jakarta:Erlangga

Tim Guru Eduka . 2014 . MEGA BANK SOAL SMP Kelas 1, 2, & 3 . Jakarta:Cmedia

Rudi Norman Permana . 2012 . Cara Cespleng Cepat Hafal Semua Materi BIOLOGI & KIMIA SMP . Jakarta : Cmedia
Hidayati Nur, Drs. Mawardi . 2009 . IAD ISD IBD . Bandung : CV PUSTAKA SETIA




[2]Drs. Rosman Yunus, M.A.Ed , Ir. Bambang Haryanto, M.Si , Choirul Abadi, S.H.I . 2006 . Teori Darwin dalam Pandangan Sains & Islam . Jakarta : Prestasi

[3]Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si , Drs. Saktiyono, M.Si , Drs. Lutfi . 2007 . IPA TERPADU SMP dan MTs . Jakarta : Erlangga
[4] George H. Fried, Ph.D , George J. Hademenos, Ph.D . 2005 . Schaum’s Outline BIOLOGI . Jakarta:Erlangga
[6]Tim Guru Eduka . 2014 . MEGA BANK SOAL SMP Kelas 1, 2, & 3 . Jakarta:Cmedia
[7]Rudi Norman Permana . 2012 . Cara Cespleng Cepat Hafal Semua Materi BIOLOGI & KIMIA SMP . Jakarta : Cmedia
[8]Hidayati Nur, Drs. Mawardi . 2009 . IAD ISD IBD . Bandung : CV PUSTAKA SETIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar