![]() |
Teori Evolusi Dan Rekayasa Reproduksi Dalam Perspektif Barat Dan Islam |
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada zaman dahulu para ilmuan mencari asal mula
pertama di bumi sehingga para ilmuan-ilmuan mengemukakan pendapat yang
berbeda-beda baik dari segi Al Qur’an maupun dari segi ilmu barat salah satunya
adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi
spesies lain. Pengikut Darwin-isme menganggap mekanisme Darwin sebagai acuan
bahwa manusia adalah keturunan kera.
Sedangkan para ilmuan menduduki posisi tertentu karena
sasarannya adalah rekayasa reproduksi. Bahkan banyak perbedaan para pakar
ilmuan tentang asal usul manusia itu sendiri sehingga membuat kita bingung dari
mana asal manusia yang sebenarnya. Manusia diciptakan lebih sempurna dari
mahluk yang lainnya perlu kita ketahui dari mana asal usul kita, agar kita
menyadari dari mana asal kita, untuk apa kita diciptakan kebumi yang seluas
ini. Tentunya dengan mengetahui semua itu, kita sebagai manusia akan lebih
menjalankan semua tugas dan kewajiban kita dan sadar bahwa hanya kepada-Nya lah
kita akan kembali. Tetapi terdapat suatu kesan bahwa persepsi barat tidak sama
dengan teori Al-Qur’an, padahal sukses tidaknya penelitian tersebut ditentukan
oleh akal dan wahyu sehingga apabila keduanya dipadukan akan mencapai sebuah
kebenaran.
Persepsi yang keliru tentang rekayasa reproduksi
menganggap bahwa penelitian tersebut hanya semata mata asal mula kehidupan
sehingga menghambat kepada pemikir-pemikir sains islam, dari perbedaan pendapat
tentang asal usul maka Al-Qur’an lah yang mampu memberikan jawaban atas
pertanyaan dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia berkembang. Untuk
lebih jelasnya dalam makalah ini akan membahas
tentang teori evolusi dan juga rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan
barat dan islam.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Teori Evolusi?
2. Bagaimana Teori Evolusi dalam
Perspektif Barat?
3. Bagaimana Teori Evolusi dalam
Perspektif Islam?
4. Apa Pengertian Rekayasa Reproduksi?
5. Bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam
Perspektif Barat?
6. Bagaimana Rekayasa Reproduksi
dalam Perspektif Islam?
C.
Batasan Masalah
Makalah ini hanya terbatas pada
pengertian Teori Evolusi, Bagaimana Teori
Evolusi dalam Perspektif Barat
dan Islam. Dan pengertian Rekayasa Reproduksi dan Bagaimana Rekayasa Reproduksi
dalam Perspektif Barat dan Islam.
D.
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian Teori Evolusi.
2.
Untuk mengetahui bagaimana Teori Evolusi dalam Perspektif Barat.
3.
Untuk mengetahui bagaimana Teori Evolusi dalam Perspektif Islam.
4.
Untuk mengetahui pengertian Rekayasa Reproduksi
5.
Untuk mengetahui bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Barat.
6.
Untuk mengetahui bagaimana Rekayasa Reproduksi dalam Perspektif Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Teori
Evolusi
Evolusi adalah suatu proses
perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang
lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi
yaitu Evolusi Progresif adalah Evolusi
yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif
(retrogresif)adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi
punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar
perubahan tersebut nampak lebih jelas.[1]
Evolusi adalah kata umum yang menunjukkan suatu
perubahan atau pertumbuhan secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang
cukup lama. Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh alam maupun
rekayasa manusia.[2]
Evolusi adalah proses perubahan kumulatif
sifat-sifat populasi yang terjadi dari generasi ke generasi dengan sangat
lambat dan dalam waktu yang lama. [3]
II.
Teori Evolusi menurut
perspektif barat sekuler
Teori evolusi menjawab pertanyaan mengapa terjadi evolusi?
1.
Teori
lamarck (1744 – 1829)
Menurut
lanmarck evolusi terjadi karena adaptasi, sedangkn adaptasi timbul karena
diinginkan, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi karena adanya
keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan.
2.
Teori
darwin – Wiesmann
Pada
zaman Darwin belum diketahui kromosom dan gen sebagai asal dari sifat
keturunan. Wiesmaan melengkapi teori Darwin dengan pernyataan sebgai berikut :
a.
Evolusi
merupakan masalah genetika yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskan
gen-gen melalui sel-sel kelamin.
b.
Sel-sel
tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, evolusi adalah gejala seleksi
alam.
3.
Teori
De Vries
De
Vries, seorang botanikus Belanda, mengungkapkan teorinya bahwa perubahan
evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perubahan seempurna,
yang tumbuh dalam gen dan mengakibatkan adanya perubahan sifat dan
keturunannya.
4.
Aristoteles
Seorang filosof yang berasal dari
yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia meyatakan bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme
dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
5.
Charles Darwin
Charles Darwin berpendapat bahwa
tidak ada mahluk yang sungguh-sugguh sama mahluk yang tidak sama harus
berkompetisi untuk mencari makan dan hidup. Ia juga menyangka bahwa variasi
paruh pada burung burung fin akibat adaptasi dari habitat. Ia menduga bahwa
asal–usul kehidupan dan species berdasarkan pada adaptasi terhadap lingkungan.
Ia menyatakan bahwa species mahluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama
dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Darwin menamakan proses
ini sebagai evolusi berdasarkan seleksi alam dan mempublikasikan tulisannya
dalam buku The Origin Of Species, By Means Of Natural Selection .
Garis besar dari buku darwin ini meliputi :
1.
Semua mahluk hidup yang ada merupakan hasil keturunan dari mahluk hidup
yang mengalami modifikasi.
2.
Menyajikan sejumlah fakta yang
dianggap oleh darwin hanya dapat dijelaskan dengan teori evolusi, dan
tidak cukup dengan teori penciptaan khusus [kimball, 1992:h. 760].
Darwin menyatakan bahwa manusia
berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The
Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri
fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama
dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan
bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin
mulai mencari fosil fosil pendukung argumentasinya.
Pada hakikatnya semua temuan dan
penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan
proses evolusi. Fosil-fosil yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia,
ternyata milik suatu ras manusia atau spesies kera.[4]
III.
Teori Evolusi Menurut Islam
Darwin dalam bukunya On The Origin of Species yang terbit di
Inggris tahun 1959 M, berusaha mengetengahkan sebuah teori mengenai asal-usul species
melalui seleksi alam. Darwin berusaha menemukan mekanisme, bhawa satu species
dapat berubah menjadi species lain. Pengikut Darwin yang paling
ekstrim menjadi Darwinisme itu, menganggap mekanisme Darwin sebagai
acuan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Atas Darwinisme tersebut, P.P. Grasse dalam bukunya L’homme
Accusation (manusia sebagai tertuduh) berusaha mencari bukti kebenaran Darwinisme
dan pengikut-pengikutnya, melalui penelitian secara teliti dan mengumpulakn
pemdapat para tentang perbedaan antara monyet dan kera perbedaan antara kera
dan siamang, perbedaan siamang dan gorila, dan perbedaan gorila dengan manusia,
baik secara fisiologi anatomis, maupun biologis. Akhirnya, P.P. Grasse
menyimpulkan bahwa manusia dan kera berbeda. Dengan kata lain, pendapat Darwin,
bahwa manusia merupakan keturunan kera itu tidak terbukti.
Akhirnya Al-Qur’anlah yang mampu memberikan jawaban atas
pertanyaan, “dari manusia berasal?” “Bagaimana manusia diciptakan?” “Bagaimana
ia berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani, yang membedakannya
dengan makhluk lain?”
Sejak 14 abad yang lalu, Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia
bukanlah keturunan kera. Manusia pertama (Adam) diciptakan dari tanah. Manusia
terdiri atas materi dan roh, diciptakan dari tanah kemudia menjadi lumpur hitam
yang diberi petunjuk lalu menjadi tanah kering seperti tembikar dan disempurnakan
bentuknya. Allah meniupkan roh (ciptaan-Nya), maka terjadilah Adam. Firman
Allah SWT. yang artinya :
“Dan
( ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat “ sesungguhnya Aku
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk. Maka apabila
aku telah menyempurnakan kejadiannya. Dan telah Ku-tiupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.
(Q.S. Al-Hijr :
28 dan 29)
Dengan
pencitpaan seperti itu, manusia dibedakan dari seluruh makhluk lainnya.
Manusia memiliki kesamaan dengan hewan
dalam sebagian besar karakteristik, dorongan emosi untuk mempertahankan diri,
serta kemampuan untuk memahami dan belajar. Namun, ia berbeda dengan hewan dari
karakteristik rohmya yang membuatnya cenderung mencari Allah dan menyembahnya.
Asal mula tubuh
manusia adalah dari tanah. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT, yang
artinya :
“Dan Allah menumbuhkan kamu sebagai suatu tumbuhan dari tanah, dan
kemudian di akan mengembalikan kamu kepadanya, Dia akan mengeluarkan kamu lagi
sebagai suatu kelahiran baru.”
(Q.S. Nuh : 17-18)
Didalam ayat di
atas, disebutkan bahwa manusia berasal dari tanah, dan akan dikembalikan lagi
ke tanah.
Manusia
tersusun dari dua undur, yakni tubuh kasar dan roh halus. Dengan tubuhnya,
manusia dapat bergerak dan merasakan segala sesuatu. menurut Dr. M. Utsman
Najati, kata roh dalam Al-Qur’an mempunyai berbagai arti. Arti roh yang
terdapat dalam ayat Al-Qur’an yang menguraikan penciptaan Adam a.s, adalah roh
ciptaan Allah yang membuat manusia siap untuk mempunyai sifat yang luhur dan
mengikuti kebenaran. Ia adalah unsur tinggi yang di dalamnya terkandung
kesiapan untuk merelasikan hal-hal yang paling luhur dan sifat-sifat yang
paling suci, hal ini membuat manusia siap untuk merencanakan garis-garis yang
harus diikutinya dan menyempurnakan kemanusiannya dengan bersumber pada nilai
hakiki. Dengan demikian, terjawablah pertanyaan tentang bagaimana manusia
berkembang sehingga memiliki daya dan keagungan rohani yang membedakannya
dengan makhluk lain.
Aspek-Aspek
Manusia
Manusia terdiri
atas dua aspek : tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh
manusia, tetapi mauat. Adapun jiwa tanpa tubuh (juga bukan manusia, melainkan
malaikat, setan, atai jin).
Tubuh atau
jasmani bersifat materi, dapat dilihat, diraba, dan dirasasehingga wujudnya
nyata atau konkrit. Namun, tubuh dinilai lebih rendah dari pada jiwa justru
karena sifat materinya itu, karena bila seseorang telah mati, tubuhnya
membusuk, hancur dan akhirnya lenyap (tidak abadi), sedangkan, jiwa atau rohani
sifatnya abadi. Begitu jiwa meninggalkan, tubuh ia akan kembali ke asalnya,
yaitu Allah SWT. yang tidak pernah mengalami kehancuran.
Secara umum,
tubuh manusia dibagi atas tiga bagian : kepala, badan, dan anggota badan. Pada
kepala terdapat telinga, mata, hidung, mulut serta otak yang dapat digunakan
oleh manusia untuk berpikir. Badan manusia yang berongga di dalamnya terdapat
jantung, paru-paru, hati, limpa, isi perut, ginjal yang merupakan semacam
“pabrik” tempat mengolah kebutuhan tubuh. Adapun anggota badan terdiri atas
tangan untuk memegang sesuatu yang diperlukan dan kaki yang berfungsi untuk
membawa badan dan kepala.
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi memungkinkan manusia mengetahui berbagai hal
mengenai tubuhnya, seperti sistem syaraf, sela darah merah dan sel darah putih,
serta sel-sel lain yang jumlahnya jutaan. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak secara otomatis berhasil membuka tabir jiwa manusia.
Jiwa yang tidak
tampak oleh mata karena sifatnya yang abstrak, telah lama diketahui juga oleh
manusia. Peristiwa orang mimpi yang tubuhnya tergeletak di tempat tidur, tetapi
perasaannya ke mana-mana, menunjukkan bahwa jiwanyalah yang bepergian.
Demikian juga
pada manusia yang mati karena kehilangan jiwa. Ia tidak dapat berjalan,
bercakap-cakap, makan, minum, dan sebagainya. Hal-hal yang menyangkut kejiwaan
inilah yang akan banyak dibicarakan pada bagian ini. Masalah cinta kasih,
penderitaan, kindahan, tanggung jawab, dan sebagainya, banyak bersangkutan
dengan masalah jiwa manusia.
IV.
Pengertian Rekayasa reproduksi
Rekayasa reproduksi merupakan usaha manusia mengembangbiakkan mahluk hidup
baru dengan cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang
berlangsung secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut
rekayasa genetika. Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada
hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun juga bisa.[5]
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk
hidup dengan cara merekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangsung
secara alami. [6]
V.
Rekayasa Reproduksi menurut perspektif barat sekuler
A.
Perkembangan
aseksual.
Perkembangan aseksual adalah pembentukan individu baru dari satu
induk tanpa melalui hubungan antara dua sel kelamin. Yang termasuk
perkembangbiakan aseksual antara lain:
1.
Pembelahan
kembar
Sel membelah menjadi dua sel anak, yang mempunyai jumlah sitoplasma
yang sama. Terdapat pada hampir semua tumbuhan tingkat rendah dan hewan bersel
satu. Misalnya, pada amoeba dan bakteri.
2.
Kuncup
Cara ini terdapat baik pada tumbuhan maupun hewan. Inti membelah
menjadi belahan yang sama, tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama besar.
Bagian yang kecil disebut kuncup, misal binatang bunga kerang.
3.
Pembentukan
Spora
Spora adalah sel kecil sekali dan diliputi dinding selulosa yang
keras. Spora dibentuk dari inti makhluk hidup bersel satu. Inti ini akan
membelah menjadi banyak inti. Tiap ini yang memiliki sedikit sitoplasma dan
dikelilingi dinding membentuk spora. Dengan menembus dinding sel dari induknya,
spora dapat berkembang menjadi sel baru. Proses ini disebut sporulasi.
Misalnya, pada jamur roti.
4.
Perkembangan
vegetatif
Perkembangan vegetatif ialah perkembangan melalui salah satu orgai
dari tubuh makhluk hidup yang berfungsi untuk reproduksi. Organ itu antara lain
: akar, batang, daun serta umbi. Contoh : dengan stek batang, stek daun,
cangkok.
B.
Perkembangbiakan
seksual
Perkembangbiakan
generatif (seksual) adalah perkembangbiakan yang
melibatkan
sel-sel kelamin.[7]
Cara ini berlaku baik pada tumbuhan maupun hewan, yang terjadi bila
dua sel kelamin bersatu. Demikian pula sitoplasmanya. Dengan cara seksual,
dapat dihasilkan banyak variasi dari sifat pada individu baru.
Contoh :
Dengan
cara vegetatif tumbuhan dengan sifata AaBb keturunannya dapat AABB, AaBB, Aabb,
aabb dan seterusnya. Inilah salah satu sebab terjadinya variabilitas makhluk
hidup atas dasar sifat keturunannya. Dua kelamin yang menjadi satu dikenal
sebagai proses pembuahan. Sel-sel ini disebut gamet dan hasil pe;eburan gamet
disebut zygot.
1.
Konjugasi
Apabila dua sel khusus yang mempunyai bentuk yang sama disebut
isogamet. Proses peleburan dua isogamet disebut konjygasi.
Contoh :
Pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
2.
Fertilisasi
Dua sel khusus yang mempuunyai bentuk yang tidak sama disebut
heterogamet, proses peleburan dua heterogamet disebut fertilisasi, dan
terbentukalah zygot. Terdapat tumbuhan dan hewan tingkat tinggi. Zygot kemudia
membelah seperti induk bersel satu. Semua sel berdekatan satu dengan yang
lainnya dan merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan individu. Setiap fase
perkembnagan mengikuti pola tertentu sampai menjadi organisme dewasa.
C.
Sejarah
kehidupan Bumi, keanekaragama makhluk hidup, distribusi kehidupan di Bumi, dan
Asal-Usul manusia.
Dari hasil penelitian terhadap umur batuan yang mengandung fosil
atau sisa kehidupan masa lalu, diperoleh kenyataan bahwa pada batuan yang lebih
tua terdapat fosil dari makhluk hidup yang lebih sederhana dari pada fosil
makhluk hidup yang lebih sempurna. Hal ini menunjukkan bawa perubahan yang
perlahan-lahan dan terus-menerus disebut evousi.
1.
Sejarah
kehidupan di bumi
Sejarah
kehidupan dibumi dapat disusun berdasarkan temuan berbagai fosil yaitu :
·
Zaman
Azoikum, zaman sebelum adanya kehidupan kira-kira lebih dari 5 ribu tahun lalu.
·
Zaman
Archeozoikum atau zaman purba, bumi dalam keadaan cukup dingin, ada benua,
samudera, sungai dan gunung. Kira-kira sampai 3,5 ribu juta tahun yang lalu.
·
Zaman
Proterozoikum, zaman hidupnya berbagai binatang bersel satu. Kira-kira seribu
juta tahun yang lalu.
·
Zaman
paleozoikum, disebut juga zaman sekunder. Kira-kira 230 – 135 juta tahun yang
lalu.
·
Zaman
Nesozoikum atau zaman baru, kira – kira 70 juta sampai 10 juta tahun yang lalu.
Zaman ini di bgai menjadi zaman terakhir, 70 sampai 10 juta tahun yang lalu dan
zaman kuarter 6 juta tahun yang lalu.
·
Zaman
kuarter terbagi atas zaman plaitoses (deluvium), hidup zaman manusia purba, dan
zaman holocen (lluvium) makhluk hidup sekarang ini.
D.
Keanekaragaman
makhluk hidup.
Dibumi ini terdapat kira-kira satu setengah juta spesies organisme
hidup. Bagaimana kita dapat mengetahui dan mengenal tiap-tiap species itu?
Dalam hal ini kita harus membuat klasifikasinya untuk memberi nama setiap
species, baik hewan maupun tumbuhan dengan dua kata. Kata pertaman sebagai
genus, cara penulisannya huruf pertama dengan huruf besar, dan kata kedua
sebagai petunjuk spesies, cara penulisannya huruf pertama huruf kecil, atau
disebut ephiteton specificum. Misalnya, Imperata cylindrica (alang-alang).
Species adalah kumpulan tumbuhan atau hewan yang mempunya banyak
persamaan dan dapat mengadakan perkembangbiakan satu sama lain. Spesies yang
mempunyai banyak persamaan disebut familia. Kemudian dibagi dalam phylum (untuk
hewan) dan divisio (untuk tumbuhan), kelas, ordo, familia, genus, species, dan
ras (varietas untuk tumbuhan).
E.
Distribusi
kehidupan di bumi
Kehadiran setiap organisme pada suatu habitat (tempat hidup)
ditentukan oleh keadaan lingkungan setempat, termasul liingkungan biotik dan abiotik.
v Distribusi tumbuhan
Distribusi
tumbuhan dapat dilakukan dengan cara :
§ Alami, misalnya perubahan geologis, iklim, hewan dan sebagainya.
§ Sehingga dilakukan oleh manusia.
Pada saat ini terdapat lebih kurang 334.000 jenis tumbuhan
berbunga, 9.000 jenis paku-pakuan dan 700 jenis tumbuh-tumbuhan berbiji
terbuka. kebanyakan dari jenis ini terdapat di daerah tropis dan subtropis.Semakin
tinggi permukaan tanah (altitude) semakin sedikit jenis tumbuh-tumbuhan
kecuali di gurun (Arizona)mempunyai lebih kurang 3.400 jenis. jumlah ini
cukup tinggi bila di banding dengan lusa yang relatif kecil.
v Distribusi hewan
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi variabilitas dan distribusi
terhadap mahluk hidup, maka dunia ini dibagi menjadi enam daerah, yaitu :
§ Daerah Palaearctic (Eropa dan Asia Utara)
§ Daerah Ethiopian (Afrika dan Semenanjung Arab)
§ Daerah Oriental (Asia Selatan dan Indonesia)
§ Daerah Australia (Australia dan sekitarnya)
§ Daerah Nearctic (Amerika Utara dan Greenland)
§ Daerah Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah)
§
F.
Asal-usul
Manusia
Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai derajat paling
tinggi dan berakal budi. Namun demikian, manusia mempunyai ciri-ciri yang sama
dengan hewan, misalnya adanya rambut, menyusui anaknya, mempunyai kelenjar
keringat, dan sebagainya.
Untuk
mengetahui asal-usul manusia, kita harus mempelajari fosil-fosil yang terdapat
dibumi.
Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan buku The Descent of Man
tentang asal-usul manusia. Pada masa darwin, fosil masih belum merupakan bahan
penelitian yang meyakinkan. Darwin mencari hubungan kekerabatan antara manusia
dengan primata (ordo dari klasifikasi manusia). Kaki manusia yang
lebih panjang daripada lengannya merupakan suatu hal yang membedakan manusia
dengan primata lainnya. Kaki manusia yang mempunyai lekukan besar dengan
ibu jari yang sebidang letaknya dengan
jari-jari lainnya sangat berbeda dengan kaki kera. Kaki manusia dapat
digunakan untuk berjalan atau berlari, tetapi tidak dapat digunakan untuk
berpegangan pada dahan-dahan pohon. Kepala manusia terletak pada tulang
belakang sehingga memungkinkan manusia dapat melihat lurus kedepan jika berdiri
tegak. Ciri-ciri manusia lainnya adalah muka yang tegak lurus, rahang yang
tidak begitu menonjol, hidung yang jelas dan bibir yang mempunyai selaput
lendir dan bagian luar.
Otak manusia relarif besar. Manusia sekarang mempunyai volume otak
1200-1500 cc, sedangkan simpanse hanya 350-450 cc. Tidak ada hubungan mutlak
antara besarnya volume otak dengan kecerdasan. Penelitian lebih lanjut
menunjukkan bahwa gorila dan simpanse mempunyai hubungan
kekerabatan yang erat dengan manusia. Hanya terdapar sedikit perbedaan dalam
sususnan haemoglobin antara kedua jenis primata tersebut dengan manusia.[8]
G.
Kloning
Kloning dari bahasa inggris
adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme
dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata lain
seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara nonseksual.[7]
Menurut ilmu Barat yang dapat
kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di
Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah
direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba
tersebut dinamakan Domba Dolly.
H.
Kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu
metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman
induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[8] In
vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu
memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan
secara generatif.
Salah satu contoh yang pernah
dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang
dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian
kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang
lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer,
Hildebrandt, dan Riker.
I.
Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung adalah
tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung
di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik
inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan
pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh.
Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering mendengar istilah
bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini
merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi
lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
J.
Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik
pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas yang
memiliki sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan
ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari
hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini
dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah
dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
K.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau sering
disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari
induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini
mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang
dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu
tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu
rendah (-80° sampai -20°).
VI.
Rekayasa Reproduksi Menurut Islam
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan,
bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat
dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-Nya. Akan tetapi di dalam pandangan
Al-Quran, pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting.
Jika proses rekayasa membawa
proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal,
rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak
dari suatu jenis tanaman atau binatang. Sebagaimana firman Allah dalam
Al-Qur’an :
“ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itu
benar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (Q.S.
Al Jatsiyah 45:13)
Tekhnik rekayasa reproduksi juga
tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap
menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam
surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat
menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan.
Pelarangan mutlak terhadap penelitian Kloning pada manusia baik
secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Dengan kata lain
perlu memilih dan memilah, kloning yang bagaimana yang dilarang. Kloning dalam
tujuan medis terhadap organ jika untuk kemaslahatan adalah boleh ,
sedangkan jika kloning terhadap duplikasi individu manusia itulah yang
dilarang. Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam
harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua
tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak
menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap
membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam
mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi
mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai
syariat tanpa mengorbankan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di
dunia Barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam.
Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu,
metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat, dalam kasusnya, terbukti banyak
membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya
praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada
manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang
maksimal. Syariah Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya
dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan
oleh para ilmuwan Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang
lingkup pembahasan Islam juga tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori
evolusi yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah
satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia
oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan
kontroversi, khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat
bertentangan dengan ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang
dianggap Darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa
diterima di kalangan umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia
ini adalah Nabi Adam as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang
oleh seluruh umat Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak menentang
teori Darwin.
2.
Saran
Semoga
dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengarapkan respon dari
para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari
siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca
lainnya. Amin Ya Robbal A’lamiin.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. Rosman Yunus, M.A.Ed , Ir. Bambang Haryanto, M.Si , Choirul
Abadi, S.H.I . 2006 . Teori Darwin dalam Pandangan Sains & Islam .
Jakarta : Prestasi
Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si , Drs. Saktiyono, M.Si , Drs.
Lutfi . 2007 . IPA TERPADU SMP dan MTs . Jakarta : Erlangga
George H. Fried, Ph.D , George J. Hademenos, Ph.D . 2005 . Schaum’s
Outline BIOLOGI . Jakarta:Erlangga
Tim Guru Eduka . 2014 . MEGA BANK SOAL SMP Kelas 1, 2, & 3
. Jakarta:Cmedia
Rudi Norman Permana . 2012 . Cara Cespleng Cepat Hafal Semua
Materi BIOLOGI & KIMIA SMP . Jakarta : Cmedia
Hidayati Nur, Drs. Mawardi . 2009 . IAD ISD IBD . Bandung : CV
PUSTAKA SETIA
[2]Drs.
Rosman Yunus, M.A.Ed , Ir. Bambang Haryanto, M.Si , Choirul Abadi, S.H.I . 2006
. Teori Darwin dalam Pandangan Sains & Islam . Jakarta : Prestasi
[3]Dr.
Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si , Drs. Saktiyono, M.Si , Drs. Lutfi . 2007 . IPA
TERPADU SMP dan MTs . Jakarta : Erlangga
[4] George
H. Fried, Ph.D , George J. Hademenos, Ph.D . 2005 . Schaum’s Outline BIOLOGI
. Jakarta:Erlangga
[7]Rudi
Norman Permana . 2012 . Cara Cespleng Cepat Hafal Semua Materi BIOLOGI &
KIMIA SMP . Jakarta : Cmedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar