Rabu, 25 Desember 2019

AKHLAK YANG TERPUJI


AKHLAK YANG TERPUJI


MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang Diampu Oleh Ibu Masyithah Maghfirah Rizam, SS., M.pd

Disusun Oleh:
DURRIYATIN NAJIBIYAH
NIM. 201607010----- 




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kata”akhlak”berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuian dengan perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta, demikian pula dengan makhluqun yang berarti yang diciptakan.[1]
Pengertian akhlak adalah kebiasan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengenai benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata-mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati,dalam kenyataan hidup keseharian. Bagi kita umat islam tata cara bergaul telah diatur dalm Al-Qur’an dan sunnah rasulullah SAW yang terpuji. Untuk itu dalam makalah ini diuraikan berbagai macam akhlak terpuji,pengertian akhlak yang terpuji dan manfaat akhlak yang terpuji.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian akhlak yang terpuji dan macam-macam akhlak yang terpuji?
2.      Bagaimana manfaat akhlak yang terpuji?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan pengertian akhlak yang terpuji dan macam-macamnya.
2.      Menjelaskan manfaat akhlak yang terpuji.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Akhlak yang Terpuji dan Macam-macam Akhlak yang Terpuji
1.      Pengertian Akhlak yang Terpuji
Akhlak yang terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan Bahasa Arab Akhlaq Mahmudah. Mahmudah merupak merupakan bentuk Maf’ul dari kata Hamida yang berarti “Dipuji”. Akhlak yang terpuji disebut pula dengan Akhlaq karimah (akhlak mulia, atau makarim al-Akhaq (Akhlak mulia), atau al-Akhlaq al-Munjiat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya)[2]
Akhlak yang terpuji adalah sikap atau perilaku dan perbuatan yang mendatangkan manfaat dan kebaikan kepada diri sendiri dan makhluk lainnya. Berkaitan dengan akhlak yang terpuji/mulia Al-Ghazali menegaskan bahwa akhlak yang mulia terdiri dari empat sendi yaitu:
a)      Kekuatan ilmu yang wujudnya adalah hikmah (kebijaksanaan), yaitu keadaan jiwa yang dapat menenyukan hal-hal yang benar diantara yang tidak benar dalam urusan Ikhtiyariyah, yaitu perbuatan yang dilaksanakan dengan pilihan dan kemauan sendiri.
b)      Kekuatan marah yang wujudnya adalah Syaja’ah (berani ), yaitu keadaan amarah yang tunduk kepada akal pada waktu dilahirkan atau dikekang.
c)      Kekuatan nafsu syahwat yang wujudnya ikhfah (keperwiraan), yaitu keadaan syahwat yang terdidik oleh akal dan agama dan syariat agama.
d)     Kekuatan keseimbangan diantara tiga kekuatan diatas yang wujudnya adalah adil, yaitu kekuatan jiwa yang dapat menuntnamarah dan syahwat sesuai yang dikehendaki oleh hikmah.[3]

2.      Macam-macam Akhlak yang Terpuji
Dalam menentukan macam-macam akhlak yang terpuji, para pakar muslim umumnya merujuk pada ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Ini ditentukan seiring dengan konsep baik burukn dalam pandangan Islam sebagaimana telah dipaparkan. Muhammad bin Abdillah  As-Sahim, umpamanya, menyebutkan bahwa di antara akhlak yang terpuji adalah bergaul secara baik dan berbuat baik kepada sesame, adil, rendah hati, jujur, dermawan, tawakal, ikhlas, bersyukur, sabar, dan takut kepada Allah SWT. Selain sifat-sifat itu, Al-Qurthubi (1214-1273) menambahkannya dengan sifat memberi nasihat kepada sesama, membenci dunia, zuhud, serta mencintai Allah SWT. Dan Rasul-Nya.[4]
Dalam sebuah riwayat dari aisyah dikatakan bahwa akhlak yang terpuji ada sepuluh, yaitu jujur, berani dijalan Allah SWT. Memberi kepada pengemis, membalas kebaikan orang lain, silaturrahmi, menunaikan amanat, memuliakan tetangga, memuliakan tamu, dan malu (perawi tidak menyebutkan yang kesepuluh).
Selanjutnya, uraian akhlak yang terpuji berikut ini akan dijelaskan berdasarkan pembagian berikut;
1)                Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah adalah sifat, prilaku dan perbuatan yang baik dan terpuji dalam hubungan sesseorang dengan Allah. Akhlak ini mencakup segala bentuk pengabdian dan peribadan seorang hamba kepada Allah dalam bentuk keyakinan, ucapan, perbuatan. Diantara akhlak kepada Allah SWT.adalah sebagai berikut.
a         Menauhidkan Allah swt.
Definisi tauhid adalah pengakuan bahwa Allah SWT. Satu-satunya yang memiliki sifat rububiyyah dan uluhiyyah, serta kesempurnaan nama dan sifat. Tauhid dibagi 4 bagian:
Ø  Tauhid Rububiyyah
Ø  Tauhid Uluhiyyah
Ø  Tauhid Mulkiyah
Ø  Tauhid Rahmaniyah[5]
Di antara beberapa dalil tentang tauhid ini adalah firman Allah SWT. Berikut ini.)Q.S. Az-zumar:2-3)
 فاعبد الله محلصا له الدين . الالله الدين الخالص

Artinya:maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Ingatlah hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik)
b            Berbaik sangka (husnu zhann)
Berbaik sangka terhadap keputusan Allah SWT. Merupakan salah satu akhlak yang terpuji kepada-Nya. Di antara cirri akhlak yang terpuji ini adalah ketaatan yang sungguh-sungguh kepada-Nya.
c         Zikrullah
Mengingat Allah (zikrullah) adalah asas dari setiap ibadah kepada Allah SWT. Karena merupakan pertanda hubungan antara hamba dan pencipta pada setiap saat dan tempat. Zikrullah merupakan aktivitas paling baik dan paling mulia bagi Allah SWT.
d          Tawakkal
Tawakkal merupakan sikap pasrah terhadap Allah dalam menjalani setiap urusan. Tawakkal merupakan gambaran keteguhan hati dalam menggantungkan diri hanya kepada Allah SWT.
Tawakal mempunyai hubungan yang sangta erat dengan pemahaman manusia akan takdir, ridha, ikhtiar, sabar, dan do’a. tawakal adalah kesungguahan hati dalam bersandar kepada Allah SWT. Untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah kemudaratan, baik menyangkut urusan dunia maupun urusan akhirat. Allah SWT.
Tawakkal adalah sikap mempercayakan, memasrahkan, dan menyerahkan permasalahan kepada pihak lain. Tawakkal berarti menunjukkan kepasrahan dan ketidakberdayaan diri dihadapan makhluk lain.
Secara sufistik, tawakkal berarti bentuk kepasrahan yang benar kepada Allah SWT. Sebagai dzat yang maha kuasa. Secara subtansial, tawakkal berarti kepasrahan jiwa kepada Allah SWT. Dengan keyakinann bahwa ikhtiar tidak akan bermanfaat jika dilakukan tanpa kepasrahan kepada-Nya.[6]
2)      Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Diantara akhlak terpuji terhadap diri sendiri adalah sebagai berikut:
a)      Sabar
Menurut penuturan Abu Thalib Al-Makky (w. 386 / 996), sabar adalah menahan diri dari dorongan hawa nafsu demi menggapai keridhaan Tuhannya dan menggantinya dengan bersungguh-sungguh menjalani cobaan-cobaan Allah SWT terhadapnya.
Sabar dalam pandangan Al-Ghazali merupakn tangga dan jalan yang dilintasi oleh orang-orang yang hendak menuju Allah SWT. Sabar terbagi menjadi 3 macam:
·         Sabar dari maksiat, artinya bersabar diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama. Untuk itu, sangat dibutuhkan kesabaran dan kekuatan dalam menahan hawa nafsu
·         Sabar karena taat Allah SWT, artinya sabar untuk tetap melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya dengan senantiasa meningkatkan ketakwaan kepadanya
·         Sabar karena musibah, artinya sabar ketika ditimpa kemalangan dan ujian
b)      Syukur
Syukur merupakan sikap seseorang untuk tidak menggunakan nikmat yang telah diberikan Allah SWT dalam melakukan maksiat kepadanya. Bentuk syukur ini ditandai dengan keyakinan hati bahwa nikmat yang diperoleh berasal dari Allah SWT. Bukan selain-Nya, lalu diikuti pujian oleh lisan, dan tidak menggunakan nikmat tersebut untuk sesuatu yang dibenci pemberinya.
 Apabila kita sudah mensyukuri karunia Allah SWT, itu, berarti kita telah bersyukur kepada-Nya sebagai penciptanya. Bertambah banyak kita bersyukur, bertambah banyak pula nikmat yang akan kita terima.
c)      Menunaikan amanah
Pengertian amanah menurut arti bahasa adalah kesetiaan,ketulusan hati, kepercayaan (tsiqah), atau kejujuran, kebalikan dari khianat. Amanah adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, tulus hati, dan jujur dalam melaksanakan sesuatu ynag dipercayakan kepadanya,berupa harta benda, rasia, ataupun tugs kewajiban. Pelaksanaan amanat dengan baik biasa disebut Al-Amin yang berartidapat dipercaya, jujur, setia, aman.
Suatu amanah sebenarnya adalah suatu tugas yang berat dipikul, kecuali bagi orang memiliki sifat dan sikap amanah.
Dasar-dasar kewajiban menunaikan amanat adalah sebagai berikut :
a)      Allah SWT.berfirman :
ان الله ياء مركم ان تؤد والامانات الى اهلها...
Artinya: " sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya (Q.S.An-Nisa’:58)
b)      Allah SWT. Berfirman:
والذين هم لاما نتهم وعهد هم واكون
Artinya:”Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya.”(Q.S.Al-Ma’arij:32)
d)     Benar atau jujur
Maksud akhlak yang terpuji ini adalah berlaku benar dan jujur, baik dalam
perkataan maupun dalam perbuatan. Benar dalam perkataan dalah mengatakan keadaan yang sebenarnya, tidak mengada-ngada, dan tidak pula menyembunyikannya. Lain halnya apabila yang disembunyikan itu bersifat rahasia atau karena menjaga nama baik seseorang. Benar dalam perbuatan adalah mengerjakan sesuatu sesuai dengan petunjuk agama. Apa yang boleh dikerjakan menurut perintah agama, berarti itu benar. Dan apa yang tidak boleh dikerjakan sesuai dengan larangan agama, berarti itu tidak benar.
e)      Menepati janji (al-wafa’)
Dalam islam, janji merupakan utang. Utang harus dibayar (ditepati). Kalau kita mengadakan suatu perjanjian pada hari tertentu, kita harus menunaikannya tepat pada waktunya. Janji mengandung tanggung jawab. Apabila tidak kita tunaikan, dalam pandangan Allah SWT. Kita termasukorang yang berdosa. Adapun pandangan manusia, mungkin kita tidak dipercaya lagi, dianggap remeh, dan sebagainya. Akhirnya, kita merasa canggung bergaul, merasa rendah diri, jiwa gelisah, dan tidak tenang.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Isra’:34 yang berbunyi :
واوفو ا بالعهد ان العهد كان مسئولا
                 Artinya:” Dan penuhilah janji karena itu pasti diminta pertanggung jawabannya.”
f)       Memelihara kesucian diri
            Memelihara kesucian diri (al-iffah) adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan memelihara kehormatan. Upaya memelihara kesucian diri hendaknya dilakukan setiap hari agar diri tetap berada dalam status kesucian. Hal ini dapat dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk.
            Kesucian diri terbagi kedalam beberapa berikut :
·         Kesucian pancaindra; (Q.S. An-Nur:33)
·         Kesucian jasad; (Q.S. Al-Ahzab:59)
·         Kesucian dari memakan harta orang lain; (Q.S. An-Nisa’:6)
·         Kesucian lisan (Q.S. Al-Baqarah:273)[7]
3)      Akhlak terhadap keluarga
a         Berbakti kepada orang tua
            Berbakti kepada kedua orangtua merupakan faktor utama diterimanya doa seseorang, juga merupakan amal saleh paling utama yang dilakukan oleh seorang muslim. Banyak sekali ayat Al-Qur’an ataupun hadis yang menjelaskan keutamaan berbuat baik kepada orang tua. Oleh karena itu, perbuatan terpuji ini sering dengan nilai-nilai kebaikan untuk selamanya dan dicintai oleh setiap orang sepanjang masa.[8]
            Ibu dan ayah adalah kedua orang tua yang sangat besar jasanya kepada anaknya. Dan mereka mempunyai tanggung jawab yang besar terhadaap anaknya tersebut. Jasa mereka tidak dapat dihitung dan dibandingkan dengan harta, kecuali mengembalikan menjadi orang merdeka sebagai manusia mempunyai hak kemanusiaan yang penuh setelah menjadi budak/hamba sahaya karena sesuatu keadaan yang tidak diinginkan. [9]
                        Salah satu keutaman berbuat baik kepada kedua orangtua, di samping melaksanakan ketaatan atas perintah Allah SWT. Adalah menghapus dosa-dosa besar.
b        Berbuat baik kepada saudara
            Agama islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada sanak saudara atau kaum kerabat sesudah menunaikan kewajiban kepada Allah SWT. Dan ibu bapak. Hidup rukun dan damai dengan saudara dapat tercapai apabila hubungan tetap terjalin dengan saling pengertian dan tolong-menolong. Pertalian kerabat itu dimulai dari yang lebih dekat dengan menurut tertibnya sampai kepada yang lebih jauh.
            Hubungan persaudaraan lebih berkesan dan lebih dekat apabila masing-masing pihak saling menghargai atau saling bersikap baik.
4)      Akhlak kepada sesama manusia
            Akhlak kepada sesama manusia adalah semua sifat,prilaku seseorang yang baik dalam hibungannya dengan manusia lainnya. Diantara akhlak yang baik kepada sesama manusia adalah sebagai berikut :
1.      Menghormati guru
            Guru adalah seorang yang mengajarkan ilmu, membimbing dan mengarahkan anak didik agar anak didik memiliki pengetahuan, keahlian dan ketinggian akhlak. Dengan demikian guru adalah mereka yang sangat berjasa karena dapat membawa muridnya dari alam kebodohan ke alam keterangbenderang. Dalm perspektif ilmu tasawuf, guru harus di hormati, karena guru dipandang sebagai seorang yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan kebahagian di duniadan di akhirat.
2.      Menghormati tetangga dan tamu
            Tetangga adalah orang-orang yang secara jarak sangat dekat dengan kita. Kehidupan sosial seseorang ditopang oleh orang-orang sekitarnya terutama tetangga. Karena tetangga merupakan orang-orang terdekat, maka selayaknya seseorang dapat diukur sejauh mana ia menjalin hubungan baik dengan tetangganya. Disamping itu, islam mengajarkan kepada ummatnya untuk menghormati tamu,karena tamu adalah yang telah berbaik hati mau mengunjungi seseorang di rumahnya,maka selayaknya tuan rumah menghormati dan memuliakannya.[10]
3.      Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih mudah adalah sesuatu kewajiban, seseorang menghormati kepada orang-orang yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih tua mengindikasikan adanya penghargaan atas senioritas dan menyayangi yang lebih muda mengindikasikan pengayoman terhadap yunioritas.
4.      Menjalin hubungan yang serasi dan harmonis antara suami istri dalam keluarga. Sekurang-kurang, dua hikmah di seorang muslim harus menjalin hubungan yang serasi dalam rumah tangga, karena sebagian besar waktu yang dimiliki seseorang dihabiskan didalam rumahnya bersama istri dan anak-anaknya.
5.      Menjenguk saudara muslim yang sedang sakit dan melayat saudara muslim yang sedang mengalami musibah/kematian.
      Dengan membiasakan saling menjenguk orang sakit atau orang yang tertimpa musibah, maka akan terjalin persaudaraan dikalangan ummat, karena sekuat apapun kebencian dan permusuhan pada ummat islam, akan berkurang dan bahkan hilang sama sekali ketika ummat islam mentradisikan saling mengunjungi, silaturrahmi antara mereka
6.      Berlaku adil kepada semua manusia adalah sifat dan prilaku yang mulia, karena akan memberikan keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan. Berlaku adil adalah memperlakukan manusia sesuai dengan martabatnya sebagai manusia yang memiliki kesamaan dalam kedudukan dan hukum.
7.      Membiasakan diri untuk saling memberi dan menyampaikan salam  serta kewajiban untuk menjawabnya. Dalam konteks mengembangkan kebersamaan dan solidaritas antara sesama muslim, islam mengajarkan salam dan atau membalas salam yang disampaikan muslim lainnya.
5)      akhlak terhadap hewan dan lingkungan sekitar
            islam mengajarkan agar ummatnya menjaga alam sekita dan memperlakukan hewan dengan tidak kasar. Islam mengajarkan kepada ummatnya agar ia bersikap tidak kasar kepada hewan, karena hewan juga memiliki perasaan (rasaa sedih, rasa, takut, rasa cemas dan lain-lain). Karena hewan memiliki sifat-sifat di atas, ketika seorang melakukan suatu yang membuatnya mereka marah, benci, takut, secara langsung atau tidak akan merasakan sesuatu ketidaknyamanan sebagaimana yang manusia rasakan. Karena itulah, maka islam mengajarkan agar ummatnya berbuat baik dan tidak berlaku kasar kepada hewan.
            Sedangkan akhlak kepada lingkungan adalah sikap dan prilaku yang memberikan keserasian,keberlangsungan ekosistem di alam sekitar, sehingga tercipta lingkungan yang besahabat. Akhlak kepada lingkungan sangat dibutuhkan, karena kerusakan pada alam pada umumnya ditimbulkan oleh manusia.

B.     Manfaat Akhlak Yang Terpuji

            Sebagaimana dijelaskan dimuka, bahwa akhlak yang mulia adalah sifat, prilaku dan perbuatan yang mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi diri sendiri dan ummat manusia. Sedangkan manfaat seseorang memili akhlak yang mulia sebagai berikut :
1.      Dicintai oleh Allah swt
Seseorang yang berakhlak yang baik, ia akan terbiasa dan istiqamah dalam menjalankan taat dan taqwa kepada Allah dengan selalu mengamalkan dan membiasakan dengan amalan-amalan yang baik yang dianjurkan dan diajarkan oleh Allah, serta menghindari segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah.
2.      Membawa kepada kebaikan dan keselamatan didunia
Seseorang yang memiliki akhlak yang baik/mulia maka ia selalu menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya, baik teman sejawat, tetangga, kedua orang tuanya, gurunya, pemimpinnya dan lain-lain
3.      Dicintai dan disayangi oleh manusia lain
Seseorang yang mempunyai akhlak yang baik/terpuji akan mendapatkan banyak teman dan sahabat.
4.      Mendapatkan kebahagian dan keberuntungan di akhirat
Seseorang yang akan memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain.[11]





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Akhlak yang terpuji adalah sikap atau perilaku dan perbuatan yang mendatangkan manfaat dan kebaikan kepada diri sendiri dan makhluk lainnya. Akhlak yang terpuji ada banyak macam, diantaranya:husnu zhann, tawakkal, sabar, syukur, jujur, menempati janji, berbakti kepada orang tua dan masih banyak lagi.
Manfaat seseorang yang berakhlak terpuji diantaranya adalah :Dicintai oleh Allah SWT, Membawa kepada kebaikan dan keselamatan didunia, Dicintai dan disayangi oleh manusia lain, Mendapatkan kebahagian dan keberuntungan di akhirat.


B.     Saran
Setelah membaca makalah ini perlu memperhatikan dan mampu mempelajarinya dalam pembelajaran di sekolah. Kami sebagai manusia yang penuh dengan kekhilafan tentunya tidak pernah lepas dari yang namanya kesalahan. Jika anda menemukan sesuatu kejanggalan dalam makalah ini, kami mohon maaf dan silahkan kritik dan saran anda kami tunggu.



DAFTAR RUJUKAN

Al-Azizi, Furqan. Pesan-pesan Agung Para Kekasih Allah. Sampang: Diva   Press. 2014.
Anwar, Rosihon. Akhlak tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia. 2010.
Mustofa, A. Akhlak tasawuf .Bandung:CV Setia Pustaka. 2014.
Solichin, Mohammad Muchlis. Akhlak dan tasawuf. Surabaya: Pena salsabila. 2014.





[1] A.Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm. 11.
[2] Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 87.
[3] Mohammad Muchlis Solichin, Akhlak dan Tasawuf (Surabaya: CV Salsabila Putra Pratam, 2014), hlm. 64-68.
[4] Anwar, Akhlak Tasawuf, hlm.89-90.
[5] Solihin, Tasawauf, hlm. 68-70.
[6] Furgan al-Azizi, Pesan-Pesan Agung para Kekasih Allah (Sampangan: Diva Press, 2014), hlm.23.
[7] Anwar, Akhlak Tasawuf, hlm. 96-107.
[8] Ibid.107-111.
[9] A.mustofa, Akhlak Tasawuf, hlm. 167.
[10] Solihin, Tasawauf, hlm. 73-78.
[11] Ibid. 82-84.

1 komentar:

  1. The wire casino floor - JtmHub
    The wire casino 여주 출장샵 floor · 2. The wire casino 익산 출장안마 floor · 3. The wire casino floor 양산 출장안마 · 4. The casino floor · 5. The wire casino floor · 6. The 태백 출장샵 wire casino floor · 7. 광주 출장샵

    BalasHapus