BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk
sosial, ini berarti bahwa sejak lahir manusia telah membutuhkan bantuan dari
orang lain. Dari hubungan antar individu ini yang saling membutuhkan ini akan
menimbulkan suatu interaksi yang nantinya akan membentuk masyarakat dengan ciri
khas yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Inilah yang biasa disebut
lingkungan sosial budaya.
Budaya masyarakat
merupakan keseluruhan yang dihasilkan dan yang ada dalam masyarakat baik dalam
bentuk karya maupun dalam bentuk tingkah laku dan norma serta adat kebiasaan.
Budaya masyarakat yang senantiasa dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya
akan membentuk sebuah tradisi. Dimana tradisi tersebut merupakan ciri khusus
yang harus dijaga eksistensinya.
Manusia akan
selalu hidup berkelompok, sehingga untuk mempertahankan keberlangsungan budaya
dan tradisi akan ada proses interaksi yang dibangun oleh individu yang satu ke
individu yang lain.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini terdapat beberapa pokok permasalahan yang
dijadikan sebagai objek pembahasan :
1.
Apakah pengertian budaya dan tradisi?
2.
Apa saja ciri-ciri kebudayaan ?
3.
Apakah hakikat manusia sebagai makhluk budaya?
4.
Apa saja fungsi kebudayaan bagi masyarakat?
5.
Apa penyebab perbedaan dalam
kebudayaan?
6.
Apa saja problematika kebudayaan?
7.
Bagaimanakah upaya melestaikan kebudayaan itu?
C.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini :
1.
Mengetahui dan memahami pengertian budaya dan tradisi
2.
Mengetahui dan memahami ciri-ciri kebudayaan
3.
Mengetahui dan memahami hakikat manusia sebagai makhluk budaya
4.
Mengetahui fungsi kebudayaan bagi masyarakat
5.
Mengetahui dan memahami penyebab perbedaan kebudayaan
6.
Mengetahui dan memahami problematika kebudayaan
7.
Mengetahui dan memahami upaya melestarikan kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya dan Tradisi
1). Budaya
Keseluruhan ide,
gagasan, pikiran, hasil cipta, rasa dan karsa manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup dengan cara belajar dan dapayt diwariskan pada generasi sesudahnya.
Budaya atau kebudayaan memiliki beberapa unsur yaitu: adanya ide dan gagasan,
adanya hasil cipta, adanya pemenuhan kebutuhan hidup, adanya cara belajar,
adanya pewarisan pada generasi sesudahnya.[1]
2). Tradisi
Sesuatu yang
dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok
masyarakat, Negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.Hal yang mendasar
dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi
baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya ini suatu tradisi dapat punah.[2]
Tradisi merupakan
suatu aspek budaya yang penting yang dapat diekspresikan dalam
kebiasaan-kebiasaan tak tertulis, pantangan-pantangan dan sanksi-sanksi.
Tradisi dapat mempengaruhi suatu bangsa tentang perilaku dan prosedur yang
beekenaan dengan makanan, pakaian, apa yang harus dihindari dan diabaikan.
Tradisi melengkapi masyarakat dengan suatu tatanan mental yang memiliki
pengaruh kuat atas sistem moral mereka untuk menilai apa yang benar dan salah,
baik dan buruk.[3]
B.
Ciri-ciri Kebudayaan
Kebudayaan merupakan sesuatu yang
duihasilkan oleh manusia melalui sebuah proses yang cukup panjang. Kebudayaan
sebagai bagian dari kehidupan manusia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya wujud dari budaya berupa ide, gagasan dan pemikiran serta hasil
cipta, rasa dan karsa manusia, yaitu merupakan bagian dari budaya atau
kebudayaan. Kebudayaan itu tidak harus berbentuk benda, kebudayaan juga bisa
berbentuk non benda seperti norma, aturan atau perundang-undangan dan adat
istiadat.
2. Adanya tujuan berbudaya berupa pemenuhan kebutuhan hidup. Seseorang berbudaya,
berkarya, berkreasi mempunyai suatu tujuan memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan
hidup manusia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : kebutuhan lahiriyah, fisik
dan kebutuhan batiniyah, psikis.Kebutuhan lahiriyah yaitu sandang dan
pangan.Sedangkan kebutuhan batiniyah lebih banyak bersifat pemenuhan kepuasan
batin dan jiwa.
3. Adanya proses dalam berbudaya berupa belajar. Berbudaya atau menghasilkan
sebuah karya bai yang berbentuk norma atau tingkah laku yang menjadi adat
kebiasaan maupun yang berbentuk benda melalui sebuah proses belajar.
4. Adanya kegunaan berbudaya berupa pewarisan pada generasi sesudahnya.
Orang berbudaya dan berkarya mempunyai kegunaan yaitu mewariskan budaya dan
karya tersebut pada generasi yang akan datang. [4]
C.
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk
Budaya
Manusia adalah
salah satu makhluk Tuhan di dunia.Makhluk Tuhan di alam fana ini ada empat
macam, yaitu alam, tumbuhan, binatanang, dan manusia. Akal budi merupakan
pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki makhluk
lain. Dengan akal budinya manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan,
memperbarui, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan sesuatu yang ada
untuk kepentingan hidup manisa.[5]
Dengan akal budi,
manusia mampu menciptakan kebudayaan.Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil dari
akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia
lainnya.Manusia merupakan makhluk yang berbudaya.Manusia adalalah pencipta
kebudayaan.[6]
Perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya.[7]
Disamping itu
kebudayaan juga memerlukan sebuah etika, Hoenderdaal menyimpulkan bahwa budaya
itu sebagaimanapun merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik sebagai hal
yang berharga sehingga harus dikejarnya, maupun sebagai yang tak berharga
sehingga harus dijauhi.Mengembangkan budaya tanpa etika pasti membawa
kehancurn.Oleh sebab itu, dianjurkannya agar kita memperjangkan unsur etika
didalam mendasari budaya.[8]
J.J. Hoeningman
membagi wujud kebudayaan menjadi tiga, yaitu gagasan, aktivitas, dan artefak.
a.
Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebaginya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh.[9]
b.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu.Wujud ini sering disebut sistem sosial.Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi.[10]
c.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan.Sifatnya paling kongkret diantara ketiga wujud kebudayaan.[11]
D.
Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat
Fungsi kebudayaan
bagi masyarakat sangat besar. Hal ini disebabkan ada dua aspek, yaitu :
1.
Bermacam-macam hakikat yang harus dihadapi oleh masyarakat.
2.
Manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik dibidang spiritual
maupun material.
Kebudayaan
mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat,
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
Setiap orang
bagaimana pun hidupnya, ia akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya.
Kebiasaan atau bibit ini merupakan suatu perilaku pribadi, artinya kebiasaan
orang adalah berbeda dengan kebiasaan orang lain walupun mereka hidup satu
rumah. Jadi setiap orang akan membentuk kebiasaan yang khusus bagi dirinya
sendiri. [12]
E. Perbedaan Kebudayaan
Setiap masyarakat pasti memiliki budaya, adat kebiasaan dimana
antara budaya masyarakat yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan,
disamping adanya kesamaan. Perbedan budaya antar masyarakat tersebut
dipengaruhi banyak faktor, diantaranya :
1.
Keadaan Alam (geografis)
Manusia dan alam mempunyai hubungan yang
sangat erat.Keduanya membentuk sebuah sistem artinya men jadi satu kesatuan
yang saling mempengaruhi.Keadaan alam bisa mempengaruhi sifat dan perilaku
manusia, demiian juga keadaan manusia bisa mempengaruhi keseimbangan alam.
Lingkungan alam mempunyai pengaruh yang
sangat besar bagi individu dalam berbudaya.Masyarakat yang tinggall di wilayah
pesisir budayanya atau keahliannya berbeda dengan budaya masyarakat pedalaman
atau pegunungan.
2.
Keadaan Agama
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk
religious artinya pada diri manusia terdapat keyakinan akan adanya Dzat yang
Maha Kuasa. Manusia juga diciptakan Allah mempunyai fitrah beragama.Dalam
kaitannya dengan berbudaya, agama memberi pedoman kepada masing-masing individu
dalam masyarakat bagaimana yang sesuai dengan tuntunan agama.
Kedaan agama dalam suatu masyarakat
mempengaruhi budaya yang dimiliki masyarakat tersebut. Masyarakat muslim
mempunyai budaya yang berbeda dengan masyarakat non muslim. Budaya masyarakat
muslim didasari oleh ajaran agama islam dan dihiasi dengan nilai-nilai
keislaman. Dengan demikian juga masyarakat nasrani, kresten katolek, hindhu, budha
tentunya budaya mereka juga dilandasi oleh agama yang diyakini.
3.
Keadaan Pendidikan
Pendidikan individu dalam suatu masyarakat
sangat mempengaruhi perubahan budaya dalam masyarakat tsb.Hal ini bisa
dimaklumi karna dengan pendidikan seorang individu bisa lebih banyak berbuat
dan berkarya.Semakin tinggi pendidikan individu dalam masyarakat semakin tinggi
pula kebudayaan dan peradaban yang dimiliki, bahkan sebaliknya juga begitu.
4.
Keadaan sosial ekonomi masyarakat sangat berkaitan dengan
kebudayaan. Pada masyarakat yang status sosial ekonominya mapan akan mudah
berkreasi, berkarya dan berbudaya karena dukungan oleh ketersediaan alat,
sarana pendukung sedangkan pada masyarakat yang status sosial ekonominya rendah
akan sulit berkreasi, berkarya dan berbudaya disebabkan keterbatasan alat dan
sarana pendukung.[13]
F.
Problematika Kebudayaan
Kebudayaan yang diciptakan manusia
dalam kelompok dan wilayah yang berbeda-beda menghasilkan keragaman kebudayaan.
Tiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku, bangsa) memiliki
kebudayaannya sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok lain. Kebudayaan
yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan menjadi pembeda dengan
kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan
hidup manusia.[14]
Dalam rangka
pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan manusia lain, masyarakat
berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula terjadi hubungan antar
persekutuan hidup manusia dari waktu ke waktu dan terus berlangsung sepanjang
kehidupan manusia. Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring
dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan.Berdasarkan
dengan hal tersebut kita mengenal adanya pewarisan kebudayaan, perubahan
kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan.[15]
1.
Pewarisan Kebudayaan
Pewarisan
kebudayaan adalah proses pemindahan, penerusan, pemilikian, dan pemakaian
kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan. Peristiwa budaya
bersifat vertical artinya budaya diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi
yang akan datang.
Pewarisan
kebudayaan dapat dilakukan melalui enkulturasi dan sosialisasi.
·
Enkulturasi (pembudayan)
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses
mempelajari dan peraturan hidup dalam kebudayaannya. Proses enkulturasi dimlai
sejak dini, yaitu masa kanak-kanak, bermula dari lingkungan keluarga, teman
sepermainan, dan masyarakat luas.
·
Sosialisasi (proses permasyarakatan)
Adalah
individu menyesuaikan diri dengan individu lain dan masyarakat.[16]
2.
Perubahan Kebudayaan
Perubahan
kebudayaan adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian
diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi kedaan yang
fungsinya tidak serasi bagi kehidupan.Perubahan kebudaayan di dalamnya mencakup
perkembangan kebudayaan.Pembangunan dan moderenisasi termasuk pula perubahan
kebudayaan.
Perubahan
kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah, anatara lain perubahan akan
merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress bukan progress;
perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui
revolusi, berlangsung cepat, dan di luar kendali manusia.[17]
3.
Penyebaran Kebudayaan
Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya
unsur-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu
masyarakat ke masyarakat lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di suatu wilayah
bisa menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat
Barat (Negara-negara Eropa) masuk dan memengaruhi kebudayaan timur (bangsa Asia
dan Afrika).Globasasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu
kebudayaan secara meluas.
G. Upaya
Melestarikan Kebudayaan
Dalam menjaga dan melestaarian budaya local yang ada dalam
masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda
dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya local. Kebudayaan
dapat dilestaarikan dalam dua bentuk yaitu :
1.
Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun
langsung kedalam sebuah pengalaman
kultural. Contohnya, jika kebudayaan tersebuat berbentuk tarian, maka
masyarakat dianjurkan untuk belajar dalam menguasai tarian tersebut.Dengan
demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian budaya kita ini.
2.
Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat
suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalkan kedalam
banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan
pengembangan kebudayaan itu sendiri.
Selain
dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan
dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat
mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh Negara Negara lain. Selain
itu peran pemerintah dalam melestarikan kebudayaan bangs juga sangatlah
penting. Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam
upaya pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Salah satu kebijakan
pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayan-kebudayaan daerah
disetiap event-event akbar nasional, misalnya tarian-tarian, lagu daerah, dan
sebagainya. Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenlan kepada generasi
muda bahwa budaya yang ditampilkan itu warisan dari leluhurnya.Bukan berasal
dari Negara tetangga. Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada berbagi cara
dalam melestarikan budaya, salah satunya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya
local
b. Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya local
beserta pembayaran dan pelestariannya.
c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan,
keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi.
d.
Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah.
e.
Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya
local.[18]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai
banyak sekali kebudayaan dan tradisi. Kebudayaan sebagai sesuatu yang diperoleh
manusia melalui proses belajar. Kebudayaan memberikan ilmu bahwa kebudaayaan
sebagai bantuan atau pertolongan yang besar bagi masalah-masalah kita di masa
yang akan datang, karena kebudayaaan adalah sebuah upaya untuk mengejar
kesempurnan total kita dengan berusaha mengenal dan mengetahui.
Pentingnya
melestarikan kebudayaan di Indonesia yang budayanya hampir saja terkikis.Dengan
mengetahui upaya-upaya diatas kita sebagai generasi muda wajib mengamalkannya
dan menjaga agar kebudayaan Indonesia tetap terjaga.
[1]Drs.
Tasmuji, M. Ag. , Drs. H. cholil, M. Pd. I , Drs. Sutikno, M. Pd. I ,
Vidiagati, SE, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial dasar, Ilmu Budaya Dasar (IAIN
Sunan Ampel Surabaya), halaman 205
[3] Dr.
Deddy Mulyana, M.A. dan Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc., Komunikasi
Antarbudaya (Bandung 1990),halaman 69
[4]
Drs. Tasmuji, M. Ag. , Drs. H. cholil, M. Pd. I , Drs. Sutikno, M. Pd. I ,
Vidiagati, SE, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial dasar, Ilmu Budaya Dasar (IAIN
Sunan Ampel Surabaya), halaman 160
[5]
Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si dan Winarno, S.Pd,. M.Si, Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar (Jakarta Timur:PT Bumi Aksara,2008), halaman 18
[6]
Ibid.,halaman 21
[7]
Ibid.,halaman 25
[8]
Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial dasar,
Ilmu Budaya Dasa (CV Pustaka Setia,April 2009),halaman
185
[9]Drs.
Herimanto, M.Pd., M.Si dan Winarno, S.Pd,. M.Si, Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar (Jakarta Timur:PT Bumi Aksara,2008), halaman 25
[10]
Ibid
[11]
Ibid.,halaman 26
[12]
Drs. H. Hartomo dan Drs. Arnicun Aziz, Ilmu Sosial Dasar (Jakarta:PT
Bumi Aksara,2001),halaman 43
[13]
Drs. Tasmuji, M. Ag. , Drs. H. cholil, M. Pd. I , Drs. Sutikno, M. Pd. I ,
Vidiagati, SE, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial dasar, Ilmu Budaya Dasar (IAIN
Sunan Ampel Surabaya),halaman 206-213
[14]
Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si dan Winarno, S.Pd,. M.Si, Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar (Jakarta Timur:PT Bumi Aksara,2008),halaman 33
[16]
Ibid.,halaman 34
[17]
Ibid.,halaman 35
[18]http://subhanagun.blogspot.com.2015/11/upaya-melestarikan-budaya-indonesia,
diakses 20 oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar