Jumat, 16 Oktober 2020

LAPORAN STUDI LAPANGAN KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

 

LaPoRAN studi lapangan kedudukan dan peran PNS   dalam nkri


Oleh :

Nama              :   

No. Absen       :  

Jabatan           :  

Instansi            :  

 

 

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 22 TAHUN 2018

PROVINSI JAWA TIMUR

 

 

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

LaPoRAN studi lapangan kedudukan dan peran PNS dalam nkri


Disusun Oleh :

 

 

NAMA

NIP : 

 

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 22 Tahun 2018

 

Sidoarjo, tanggal 25 September 2018

Fasilitator :

 

 

Dr. Ir. WIBOWO EKOPUTRO, MMT.

Pembina Utama Madya

NIP 19561130 198302 1 003

 

 


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan kasih sayang yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan study lapangan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ini. Tanpa rahmat dan hidayah dari Allah SWT, tentunya penulis tidak akan dapat menyelesaikan penulisan laporan study lapangan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ini dengan baik.

Penyusunan laporan study lapangan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ini diselesaikan dalam rangka untuk memenuhi salah satu  tugas Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 22 Tahun 2018. Tentunya, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang berperan memberikan bantuan sehingga penulisan laporan study lapangan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ini dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1.    Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT sebagai fasilitator yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memfasilitasi penulis dalam proses pelaksanaan study lapangan ini.

2.    Jaka Prihatin, Amd. IP, S.sos, M.Si sebagai pemandu dalam kegiatan study lapangan yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam kegiatan study lapangan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya ini.

3.    Teman-teman seperjuangan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 22 dan 23 Tahun 2018, yang telah memberi dukungan selama proses study lapangan berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan study lapangan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dengan senang hati. Semoga laporan study lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Sidoarjo, 25 September 2018

Penulis

 

 

NAMA


DAFTAR ISI

 

HALAMAN COVER...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

A.    PENDAHULUAN.................................................................................... 1

B.     OBYEK YANG DIOBSERVASI........................................................... 2

C.     IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR PNS.................................... 3

D.   PEMAKNAAN KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI   5

E.   REFLEKSI DIRI...................................................................................... 6


 

A.   PENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka diperlukan upaya untuk membangun karakter aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, aparatur sipil negara diharapkan juga mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa. Sehingga dibentuklah UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatul Sipil Negara.

Sudah bukan rahasia umum jika pada saat ini sebagian masyarakat menilai kualitas pelayanan publik dari ASN masih kurang memuaskan, pelayanan terkesan berbelit-belit dan lama, kualitas pelayanan kurang baik, prosedur kurang jelas, dan bahkan tak jarang sengaja dipersulit. Hal itulah yang memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN. Kinerja ASN saat ini masih banyak kekurangan dalam melayani masyarakat. Oleh karena itulah pemerintah memberlakukan Diklat Prajabatan pola baru yang tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (PERKALAN) RI nomor 22 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggara Pelatihan Dasar (LATSAR) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan Golongan II. Adanya Diklat Prajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat membentuk ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam diklat prajabatan ini adalah study lapangan. Dimana para calon PNS ini melakukan kunjungan ketempat salah satu UPT yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya. Karena kami adalah calon ASN yang bekerja pada instansi pemasyarakatan, maka tempat yang kami kunjungi untuk melaksanakan observasi adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya.

 

B.   OBYEK YANG DI OBSERVASI

Lembaga pemasyarakatan (LAPAS) Kelas 1 Surabaya merupakan salah satu Lapas terbesar di Jawa Timur. Dimana lapas ini memiliki luas tanah 17 hektar, luas bangunan 1,7 hektar, dan kapasitas 1.050 orang. Meskipun begitu lapas ini merupakan lapas yang sudah over kapasitas karena pada per 20 pebruari 2018 lapas kelas 1 Surabaya sudah diisi sebanyak 2.437 orang dari berbagai kasus yang ada.

Ada hal menarik yang penulis temui saat melakukan kunjungan ke Lapas kelas 1 Surabaya, yaitu dalam bidang pembianaan. Karena dengan banyaknya warga binaan yang ada di Lapas Kelas 1 Surabaya juga diikuti dengan banyaknya serta bagusnya kualitas pembianaan yang ada. Sehingga dengan adanya pembinaan yang baik tersebut akan meningkatkan kualitas keterampilan warga binaan dimana diharapkan jika sudah bebas nanti bisa menjadi bekal untuk mereka berkreasi sesuai dengan kegiataan pembinaan yang dikembangkan di dalam lapas.

Kegiatan pembinaan kemandirian narapidana di Lapas Kelas 1 Surabaya sangat banyak, diantaranya yaitu furniture, pertukangan kayu, perkebunan dan penangkaran burung, bengkel besi, elektronika, pangkas rambut, perikanan, pertanian, sablon, penjahitan, tahu sehat nigarin, dan laundry. Dalam bidang furniture Lapas kelas 1 Surabaya melakukan kerjasama dengan PT. Bahari Mitra Surya, yang mampu menyerap hingga 130 orang narapidana dalam kegiatan produksinya. Dalam bidang pertukangan kayu Lapas Kelas 1 Surabaya melakukan kerjasama dengan CV. Mitra Saudara, membuat sandaran kursi dari limbah tripleks. Jumlah Napi yang dipekerjakan yaitu sebanyak 12 Orang. Sedangkan dalam bidang pertanian pembinaannya dilakukan pada lahan-lahan kosong, dimana hasil dari pertanian tersebut nantinya juga akan dinikmati oleh para narapidana itu sendiri.

Dengan banyaknya kegiatan pembinaan ini akan semakin meningkatkan skil dan kreativitas para warga binaan di Lapas Kelas 1 Surabaya. Sehingga ini akan meningkatkan nama baik Lapas Kelas 1 Surabaya secara pribadi dan meningkatkan nama baik Pemasyarakatan secara umum. Selain itu, dengan skil dan kreativitas yang dimiliki para warga binaan akan menjadi hal positif bagi para warga binaan yang bisa dikembangkan nantinya jika sudah bebas.

 

C.   IMPLEMENTASI NILA-NILAI DASAR PNS

 

NILAI-NILAI DASAR ASN

INDIKATOR

FENOMENA

AKUNTABILITAS

a.   Kepemimpinan

b.   Konsistensi

c.    Tanggungjawab

d.   Keadilan

e.   Keseimbangan

f.     Kejelasan

Adanya kegiatan pembinaan di Lapas Kelas 1 Surabaya menunjukkan adanya nilai-nilai akuntabilitas. Hal ini dapat dilihat dari tanggungjawab petugas dalam membina para warga binaan secara konsisten. Memimpin warga binaan dalam melaksanakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kualitas skil dan kreativitas para warga binaan di Lapas Kelas 1 Surabaya.

NASIONALISME

a.    Kerjasama

b.    Jujur

c.    Amanah

d.    Adil

e.    Tenggang rasa

f.     Persatuan

g.    Sosial

h.    Musyawarah

Adanya kegiatan pembinaan di Lapas kelas 1 Surabaya menunjukkan adanya nilai-nilai nasionalisme. Hal ini dapat dilihat dari kerjasama Lapas Kelas 1 Surabaya dengan beberapa instansi dalam mengembangkan skil para warga binaan dan memberikan premi hasil kerja warga binaan sehingga akan meningkatkan rasa semangat bagi warga binaan untuk terus berkarya.

ETIKA PUBLIK

a.    Cermat

b.    Disiplin

c.    Hormat

d.    Sopan

e.    Taat perintah

 

Adanya kegiatan pembinaan di Lapas Kelas 1 Surabaya menunjukkan adanya nilai-nilai etika publik. Hal ini dapat dilihat dari hubungan kerjasama antara Lapas Kelas 1 Surabaya dengan instansi furnitur dan pertukangan kayu tersebut. Dimana para warga binaan harus cermat dalam bekerja dan mengikuti pelatihan. Selain itu, para warga binaan juga menjaga tingkah laku mereka terhadap para petugas yang membina dan pimpinan instansi tersebut.

KOMITMEN MUTU

a.    Efektivitas

b.    Efisien

c.     Inovasi

d.    Berorientasi mutu

Adanya kegiatan pembiaan di Lapas Kelas 1 Surabaya menunjukkan adanya nilai-nilai komitmen mutu. Hal ini dapat dilihat dari usaha para petugas lapas dalam meningkatkan skil dan kreativitas napi dengan melakukan banyak pembinaan. Dimana dengan kegiatan tersebut para narapida bisa meningkatkan kreativitas mereka untuk selalu berinovasi dalam bekerja nanti. Selain itu, kegiatan-kegiatan pembinaan yanng dilakukan dalam Lapas Kelas 1 Surabaya juga sangat efektif dalam meningkatkan skil dan kreativitas napi.

ANTI KORUPSI

a.    Jujur

b.    Disiplin

c.    Tanggungjawab

d.    Adil

e.    Peduli

f.     Integritas

 

Adanya kegiatan pembinaan di Lapas Kelas 1 Surabaya menunjukkan adanya nilai-nilai anti korupsi. Hal ini dapat dilihat dari pemberian premi dari para petugas kepada napi yang bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari kerja napi tidak hanya dinikmati oleh instansi ataupun petugas, tapi juga di nikmati oleh napi itu sendiri.

 

D.   PEMAKNAAN KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

v  Implementasi nilai-nilai dari PNS dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kemandirian, telah teraktualisasi dalam peran dan kedudukan PNS, hal ini bisa dilihat dari kemampuan para petugas Lapas Kelas 1 Surabaya dalam memahami Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dgn Whole of Government (WoG).

v  Dalam penerapan Manejemen ASN, para petugas Lapas Kelas 1 Surabaya telah melaksanakan dengan baik dalam bidang pembinaan. Hal itu dapat dilihat dari pelayanan mereka dalam meningkatkan kemampuan dan kreativitas warga binaan dengan cara meningkatkan pelaksanaan program pembinaan dengan baik.  Hal ini membuktikan bahwa para petugas Lapas Kelas 1 Surabaya adalah pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul.

v  Penerapan Whole of Government dilakukan dengan penguatan koordinasi. Praktek WoG dalam pelaksanaan pembinaan dapat dilihat dari terlaksananya kerjasama antar Lapas Kelas 1 Surabaya dengan instansi lain dalam bidang pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan kreativitas para warga binaan.

v  Salah satu peran penting dalam tugas dan fungsinya sebagai ASN dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat. Sebagai contoh yaitu bentuk pelayanan para petugas Lapas Kelas 1 Surabaya kepada para warga binaan dengan cara memberikan pelatihan ataupun pembinaan yang bisa meningkatkan kemampuan mereka, dimana hal itu diharapkan akan menjadi modal bagi para warga binaan untuk bekerja nanti jika sudah bebas dan kembali kepada masyarakat.

 

 

 

E.   REFLEKSI DIRI

Pelajaran yang didapat dari Studi Lapangan ke Lapas  Kelas 1 Surabaya, dapat dituangkan dalam beberapa item penting berupa nilai-nilai yang harus saya jadikan pijakan sebagai peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan II Kementerian Hukum dan HAM Angkatan 22 Tahun 2018, sebagai berikut :

1.    Kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja pada bidang Penjaga Tahanan bukan hanya bekerja menjaga dan mengawasi para warga binaan. Tapi kita juga harus bisa membina para warga binaan agar mereka memiliki kemampuan dalam bekerja dan berkreativitas.

2.    Sebagai ASN kita harus bisa menjadi pelayan masyarakat. Baik dalam lingkungan pekerjaan kita maupun diluar lingkungan pekerjaan kita,

3.    Kita sebagai ASN harus bisa menjalin kerjasama dengan siapapun dalam hal kebaikan.

4.    Kita sebagai ASN harus memliki pengetahuan dan kreativitas, sehingga kita bisa memberikan manfaat pada masyarakat umum.

5.    Melayani dengan ikhlas dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika (kesopanan) dan peraturan perundang-undangan.